ITS News

Jumat, 19 Desember 2025
14 Mei 2015, 11:05

ITS dan Pelindo Bahas Tol Laut Bersama

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Sunanto, Menteri Energi dan Maritim BEM ITS mengungkapkan terdapat dua pembicara dari PT Pelindo III yang mengikuti diskusi ini. Mereka adalah Ahmad Mirza, Asisten Sekretaris Pelindo III dan Kokok Siswanto, Asisten Biro Perencanaan Strategis Pelindo III.

Diceritakan Nanto, saat itu pihak PT Pelindo III memaparkan berbagai kendala yang sedang dihadapinya dalam mengawal konsep tol laut. Salah satunya adalah minimnya peran pemerintah dalam membangun infrastruktur pendukung bagi pelabuhan-pelabuhan Indonesia. "Indonesia tidak memiliki pelabuhan dalam yang bisa menampung kapal ukuran besar. Kondisi ini sangat kontras dengan konsep tol laut yang digembor-gemborkan pemerintah," ujar Nanto.

Nanto melanjutkan pihak PT Pelindo III juga sangat menyayangkan keterlambatan Kementerian Pekerjaan Umum untuk membangun pelabuhan jenis ini. Hal itu akhirnya membuat PT Pelindo III mencari dana sendiri dengan merencanakan berbagai proyek. "Namun, lagi-lagi rencana PT Pelindo III ini terkendala perijinan dari pemerintah," tukas mahasiswa Jurusan Teknik Lingkungan ITS ini.

Meski terkendala berbagai hal, Nanto mengatakan PT Pelindo masih bisa mengembangkan perusahaannya meski tidak terlalu signifikan. Kondisi ini terlihat dari rencana PT Pelindo II (Persero) yang akan membangun pelabuhan di wilayah Sorong. Tak hanya itu, PT Pelindo III (Persero) juga turut mengembangkan pelabuhannya dengan pengoptimalan jenis pelayanan untuk Tanjung Perak, Banjarmasin, dan Tanau Kupang.

Selain pengoptimalan pelayanan, PT Pelindo III juga gencar membangun Pelabuhan Teluk Lamong. Menurutnya, hal ini lantaran pihak Pelindo memprediksi kapasitas Pelabuhan Tanjung Perak sudah tidak cukup lagi pada 2016 mendatang. "Hebatnya, pelabuhan ini memakai konsep Green Port. Pertama kali di Indonesia," imbuhnya kepada ITS Online.

Menanggapi kondisi ini, BEM ITS berencana untuk mengklarifikasi secara langsung kepada pemerintah melalui surat resmi. Baginya, BEM ITS tidak bisa hanya melihat suatu masalah dari satu sudut pandang saja. "Apalagi permasalahan ini sudah dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2015," pungkasnya. (pus/man)

Berita Terkait