Mengangkat tema Berkarya Bersama Membangun Peradaban Maritim Indonesia, pengumpulan berkas NMPEC 2015 telah dimulai sejak awal April. ”Berbeda dengan tahun lalu, dari segi kuantitas, jumlah peserta ini hampir dua kali lebih banyak dari sebelumnya,” terang Samsul Arif, ketua pelaksana. Tersaring 92 abstrak yang lolos, seleksi pun berlanjut ke tahap pengumpulan proposal penuh. Selanjutnya, terseleksi sebanyak sepuluh tim yang lolos ke babak final untuk mempresentasikan gagasannya di hadapan para juri, Minggu (10/5).

Presentasi yang dilangsungkan di Gedung Jurusan Teknik Sistem Perkapalan (JTSP) ITS ini turut menghadirkan tiga orang juri. Mereka adalah Dr Ir AA Masroeri MEng, Ir Sardono Sarwito Msc, dan Sony Junianto. Masing-masing merupakan Ketua dan dosen JTSP ITS serta Menteri Riset & Teknologi BEM ITS periode 2012-2013.

Pada LKTI yang digelar untuk ketiga kalinya ini, ditetapkan enam sub tema. Keenam sub tema tersebut mewakili dua bidang, yakni bidang keprofesian dan bidang maritim secara umum. Pada bidang keprofesian, sub tema yang ditentukan meliputi inovasi pada kapal, bahan bakar kapal, dan sistem keselamatan penumpang. ”Sedangkan di bidang maritim meliputi pengembangan infrastruktur maritim, inovasi teknologi masyarakat pesisir, dan teknologi pengelolaan sumber daya maritim,” tambahnya.

Diumumkan langsung pada upacara penutupan Marine Icon 2015 di Monumen Kapal Selam, terpilih tiga tim yang dinyatakan sebagai pemenang. Kampus ITS berhasil sendiri menduduki posisi juara pertama dengan gagasan karya tulis berjudul Sistem Evaporasi dan Kristalisasi sebagai Inovasi Proses Produksi Garam Rakyat.

Rupanya, posisi kedua pun ditempati oleh tim lain dari ITS dengan karya tulis berjudul Penerapan Underwater Light-Fishing Untuk Meningkatkan Kesejahteraan Nelayan Di Daerah Pesisir. ”Sedangkan di posisi ketiga diisi oleh karya tulis berjudul Smart Table Robot Untuk Kapal Tentara dari Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS),” jelas Samsul. (imb/man)