ITS News

Kamis, 18 Desember 2025
29 April 2015, 19:04

Jatim Tingkatkan Bahasa Inggris Siswa

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Dalam seminar tersebut, Drs Y M Sanjaya Putra MM, perwakilan dinas pendidikan provinsi  jatim berencana membuat SMK mini. SMK ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan entrepreneur siswa dalam menghadapi MEA yang akan segera dimulai akhir tahun ini. Selain SMK mini, juga penting membuat SMK potensial, SMK rujukan, dan SMK terpencil.

Peningkatan jumlah SMK itu juga ada kaitannya dengan kemampuan bahasa inggris para siswa SMK, yang mana baru baru ini melaksanakan ujian nasional, baik  jenis PBT maupun CBT. Ia menceritakan kesan baik yang ditangkapnya dari siswa di Bondowoso, meski mereka sering bergumul dengan pertanian. "Kemampuan bahasa inggris mereka tak kalah bagusnya dengan kemampuan mahasiswa," jelas pengawas SMK  Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur itu.

Ia juga mengusulkan peyelarasan antara standar kompetensi (SK), kompetensi dasar (KD) dan standar kompetensi kelulusan (SKL ).  Dalam realisasi dunia pendidikan, SKL yang dkeluarkan oleh pemerintah berbeda dengan SK dan kompetensi dasar KD yang dilaksanakan oleh para guru. Perbedaan itulah yang perlu disearahkan supaya pihak siswa tidak dirugikan. "Untuk menyamakan SK, KD dan SKL, kita akan mengundang guru untuk ikut menghadai ujian yang diikuti oleh siswa," terang Sanjaya.

Juga, untuk terus meningkatkan kemampuan siswa,  pemprov jatim telah melakukan lomba kompetensi siswa, termasuk lomba debat bahasa inggris, mandarin, indonesia, dan jerman. Antusias siswa untuk mengikuti debat bahasa inggris sangat jauh dibandingkan debat bahasa lainnya. Terdapat sembilan puluh kelompok SMK yang ikut kontes tersebut tahun lalu, dimana setiap kelompok terdiri dari tiga orang siswa. "Ini menunjukkan minat berbahasa inggris siswa SMK sangat tinggi, dan seharusnya ini dimanfaatkan, ungkapnya.

Menyikapi besarnya minat tersebut, mereka mengundang konsul jendral amerika sebagai native speaker dalam lomba debat itu. mereka juga menyempatkan untuk membagikan program program yang bisa diakses oleh siswa  untuk mencapai amerika, seperti beberapa program Aminef. Sedangkan program lain yang mereka tawarkan adalah program volunteering untuk mengajar dibeberapa sekolah.

Program program tersebut akan terus dilaksankan hingga 2019. Sanjaya berharap kegiatan itu  mampu menigkatkan kemampuan siswa, termasuk kemampuan berbahasa inggris. "Diharapkan kegiatan itu mampu menigkatkan kemampuan kompetitif siswa diregional asean, termasuk kemampuan bahasa inggris," pungkasnya. (ven)  

Berita Terkait