Acara roadshow bertajuk Shell Marine Academy Goes To Campus ini dikoordinasi oleh PT Adi Surya Sempurna sebagai distributor shell untuk Indonesia timur. Peserta yang mayoritas berasal dari Fakultas Teknologi Kelautan (FTK) diedukasi secara mendalam mengenai teknik pelumasan. Terlebih bahwa sistem permesinan di dunia maritim begitu rawan terhadap korosi.

Kebanyakan orang awam menganggap bahwa pelumas di mesin mobil, kapal, industri pabrik semuanya sama, padahal kenyataannya berbeda. Oli sebagai sebuah pelumas memiliki jenis-jenis yang beragam untuk keperluan yang berbeda pula. Mahasiswa sebagai generasi penerus yang akan berkutat di dalam industri mendatang diharapkan tidak hanya sekedar tahu, tapi juga memahami penggunaan jenis-jenis pelumas tersebut.

Suhardiman Eko, Staf Bagian Promosi dan Pemasaran PT Adi Surya Sempurna menuturkan, orang-orang sering menganggap sepele tentang aplikasi pelumasan. Padahal jika salah dalam aplikasinya, bisa berakibat fatal seperti terjadi kerusakan pada mesin. "Kalau sudah begitu, ujung-ujungnya investasi lagi, jadi sia-sia," kata Suhardiman kepada ITS Online.

Suhardiman memaparkan, sepatutnya ada beberapa aspek yang perlu diperhatikan untuk optimalisasi pelumasan. Aspek tersebut yakni pemilihan produk, sasaran pelumasan, waktu, takaran pelumas, metode pelumasan dan sumber daya manusia yang handal. Ia berpendapat, jika salah satu di antara enam aspek tersebut ada yang tidak terpenuhi maka pelumasan tidak akan berjalan optimal.

Untuk teknik pelumasan sendiri, menurut Suhardiman, menjadi pengetahuan yang jarang didapat di kuliah namun dapat digali melalui pengalaman kerja. Seperti Kerja Praktik (KP) misalnya, ia mengatakan, tidak sedikit mahasiswa ITS yang melakukan KP di Shell Indonesia, terkhusus yang berfokus di sektor maritim. "Oli itu tidak bisa disamakan, setidaknya mahasiswa punya pemahaman yang benar tentang aplikasinya itu sudah cukup," ucapnya. (owi/oly)