Mohammad Darus Taib, General Manager Training and Examination Services Worldwide (TWI) South East Asia, didapuk sebagai pembicara utama dalam seminar yang berdurasi dua jam tersebut. Ia memaparkan materi mengenai standardisasi pengelasan di Indonesia. Ada beberapa tahapan training yang harus dilalui untuk mendapatkan sertifikasi tersebut. Kualifikasi seorang welder atau pengelas juga dijelaskan dalam materi tersebut. Welding secara umum dikenal sebagai pengelasan yang dilakukan di dunia industri perkapalan dan maritim serta mesin. 

Pada sesi selanjutnya materi terkait API dibahas oleh Ir Edi Diarman selaku Executive Director API. API yang juga dikenal sebagai Indonesian Welding Society (IWS) melaksanakan sertifikasi welding personel baik dalam sekala nasional maupun internasional. Secara umum welding personel dibagi menjadi tiga kategori yakni, welder, welding engineer dan welding inspection. Welder adalah individu yang mengelas secara langsung. Welding engineer adalah teknisi pengelasan sedangkan welding inspection adalah individu yang mengawasi jalannya pengelasan tersebut.

Wing Hendroprasetyo Akbar Putra ST, ketua pelaksana seminar ini mengatakan bahwa fokus dari capaian seminar ini adalah sertfikasi pada kategori welding inspection. "Kerjasama antara FTK dengan API sudah berjalan sejak 2009 lalu," jelas Wing. Kerjasama yang terjalin berupa pelatihan welding. "Tapi kalau seminar semacam ini baru tahun ini," tuturnya. Lebih lanjut dosen Teknik Perkapalan ini menjelaskan bahwa akan ada tindak lanjut berupa pelatihan dan sertifikasi setelah seminar ini.

Keluaran yang diharapkan dari seminar ini adalah lulusan ITS yang memiliki sertifikasi internasional. "Ini kan kita juga ada pembicara dari TWI jadi sertifikasinya nanti diharapkan lebih mudah ditempuh," jelas Wing. TWI sebagai lembaga resmi pula yang memiliki kerjasama sertfikasi welding personil dengan API. Selain penguasaan dalam teknik pengelasan, melalui seminar ini Wing juga berharap akan adanya bibit-bibit baru yang terampil dalam welding.

Nabiel Mutfi, penanggung jawab kegiatan menjelaskan kuota awal adalah sebanyak 150 peserta. "Tapi karena peminatnya ternyata juga banyak, jadi kami mengusahakan," jelas mahasiswa Teknik Perkapalan 2011 tersebut. Diakui Nabiel, seminar tersebut menarik minat mahasiswa terutama yang memeroleh materi welding. "Bahkan banyak juga yang bukan FTK," jelasnya. Seminar tersebut dihadiri oleh mahasiswa semester lanjut yang menempuh mata kuliah terkait welding yakni jurusan Teknik Mesin, Teknik Material dan Metalurgi dan jurusan di FTK. (dza/oly)