ITS News

Kamis, 18 Desember 2025
25 April 2015, 21:04

Bahas Industri Hijau, EYMC Hasilkan Petisi

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Memperbanyak jumlah industri hijau menjadi salah satu upaya nyata dari pemerintah untuk mengurangi dampak kegiatan industri pada lingkungan. Diakui Lailatun Nikma ST, perwakilan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Timur, prinsip utama industri hijau adalah efisiensi dan efektivitas penggunaan sumber daya dalam kegiatan industri. "Harapannya, upaya yang berkelanjutan ini dapat menjaga kelestarian lingkungan dan memberikan manfaat bagi masyarakat," ujarnya.

Ia menambahkan, penghargaan industri hijau diberikan kepada perusahaan industri nasional yang telah menerapkan prinsip penghematan sumber daya dan penggunaan energi ramah lingkungan. Penghargaan ini pun dinilai dari tiga aspek, yakni produksi, pengolahan limbah, dan manajemen perusahaan. "Jadi, selain efektivitas penggunaan sumber daya, kami juga memperhatikan aspek pekerja, sarana pengolahan limbah, serta sertifikasi dan program Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan," jelas Lailatun.
Namun, karena penerapan industri hijau masih bersifat sukarela, saat ini hanya 14 perusahaan di Jawa Timur yang tercatat telah menerapkannya. Untuk itu, pemerintah pun gencar melakukan sosialisasi. "Beberapa tahun ke depan, kami akan menetapkan industri hijau sebagai kewajiban bagi seluruh perusahaan," tegas Lailatun.
Lebih lanjut, industri hijau nyatanya turut andil dalam perkembangan ekonomi suatu negara. Lailatun mengungkapkan bahwa hal tersebut juga merupakan upaya pemerintah untuk meningkatkan nilai ekspor Indonesia. Menurutnya, beberapa negara bahkan tak mengizinkan perusahaan yang tidak menerapkan industri hijau untuk melakukan ekspor ke negaranya. "Selain itu, beberapa perusahaan asing juga sangat mempertimbangkan aspek lingkungan perusahaan saat melakukan investasi," ungkapnya.
Di akhir, acara yang merupakan salah satu rangkaian Environation 2015 ini menghasilkan tiga petisi. Ketiganya adalah Eco friendly, Eco product, dan Eco packaging. Menurut Gustika Obethami Batubara, salah satu panitia acara, selain dipublikasikan di media massa, petisi ini akan diajukan kepada beberapa perusahaan untuk diterapkan. "Harapannya, perusahaan tersebut dapat menerapkan lebih banyak teknologi ramah lingkungan, serta menghasilkan produk dan kemasan yang lebih mudah didaur ulang," jelas Gustika. (ayi/fin)

Berita Terkait