ITS News

Jumat, 19 Desember 2025
12 April 2015, 21:04

Creative Writing Talkshow, Bekali Dasar Menulis

Oleh : Dadang ITS | | Source : -
Puisi tersebut mengawali acara yang diadakan oleh Divisi Pers Himpunan Mahasiswa Statistika (Himasta) ITS  di Gedung SCC lantai tiga. Puluhan peserta dari berbagai universitas dan sekolah menengah atas (SMA) di Surabaya turut menghadiri acara tersebut.
Dalam talkshow kali ini, Bernard Batubara didapuk sebagai pembicara. Dalam talkshow tersebut  pria yang akrab disapa Bang Bara tersebut mengulas cara menulis sebuah karya yang baik. Pertama, menurutnya, yaitu menemukan ide dasar. Baginya, ide dasar menyangkut hal apa yang ingin disampaikan dalam sebuah tulisan.
"Tidak usah menghabiskan tenaga untuk mencari ide yang baru," tutur penulis novel Kata Hati tersebut. Lebih lanjut, ia mengaku, dalam mencari sebuah ide tidak harus benar-benar baru namun lebih difokuskan pada penggalian ide tersebut. "Selama kalian masih melihat matahari hanya satu di pagi hari, tidak ada hal yang benar-benar baru di dunia ini," candanya mempertegas. 

Selain ide, Bang Bara juga menjelaskan mengenai komponen-komponen penting dalam sebuah tulisan. Yakni, karakter, latar, plot, sudut pandang, konflik, dialog, dan gaya narasi. Dalam menentukan karakter diakui Bara adalah hal yang paling seru. "Seolah-olah kita sebagai tuhan, bisa mengatur semuanya," candanya.

Selanjutnya mengenai plot atau yang lebih dikenal sebagai alur merupakan jalannya sebuah cerita. Pria yang lahir di Pontianak tersebut menyarankan alur yang harus dikuasai terlebih dahulu adalah alur maju, yakni jalan cerita yang dimulai dari masa lalu sampai masa depan. "Kalau alur majunya sudah mantap, mau pakai alur maju mundur pun tidak masalah," terang Bara.
Untuk konflik, menurut Bernard Batubara, semakin banyak konflik yang terdapat dalam sebuah cerita akan menambah keseruan cerita tersebut. "Tapi kalau hanya cerita pendek konfliknya cukup satu saja," jelasnya.

Bagian terpenting dari semua komponen tersebut adalah gaya narasi yakni cara bertutur penulis dalam cerita yang ia buat. Di akhir materinya, penulis novel Jatuh Cinta Adalah Cara Terbaik Untuk Bunuh Diri tersebut berpesan bahwa menulis tidak terlepas dari dua hal. "Intinya menulis itu menyampaikan apa dan bagaimana cara menyampaikannya," ungkapnya.

Selain itu, Creative talkshow writing juga mengundang pembicara lain yakni Azhar Nurun Ala. Seorang penulis novel yang tengah menyelesaikan pendidikan S1 nya di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia. Dengan jargon tulisannya yakni merapikan kenangan, ia menjawab semua pertanyaan peserta dengan gaya bicaranya yang khas. "Saya kan masih baru ya di dunia menulis, jadi kalau misalnya saya bisa menjawab saya maksimalkan," guraunya merendah. Saat salah seorang peserta menanyakan tentang bagaimana cara mengatasi tulisan yang cenderung ruwet karya sendiri, "Menurut saya setelah menulis ya coba dibaca dan diperbaiki lagi, jangan pertama kali nulis langsung dikirim ke penerbit," tutur pria kelahiran Lampung tersebut. (dza/ady)

Berita Terkait