Salah satu rangkaian acara dari Pekan Raya Statistika (PRS) 2015 ini mengompetisikan 318 peserta di babak penyisihan. Studi kasus yang dilakukan yakni mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi PDRB Indonesia. Hendra Budi Kusuma, Ketua PRS 2015 menerangkan kepada ITS Online bahwa babak penyisihan sendiri dilakukan secara online.
Kemudian dilanjut dengan semifinal dan final secara offline. "Dalam semi final diambil lima puluh tim yang terdiri dari dua orang. Kali ini studi kasus mengenai kesenjangan ekonomi di Indonesia dilakukan dengan software di laboratorium Jurusan Statistika," terang mahasiswa angkatan 2013 tersebut.
Kompetisi tingkat perguruan tinggi se-Indonesia ini bertemakan The Role of Young Analyst for Indonesia’s Economy Development. Hendra memaparkan tema DAC bertujuan untuk mencari dan membentuk analis muda yang ahli membaca data. "Hanya dengan membaca data hasil analisis, kita bisa menjadikan Indonesia lebih baik lagi. Karena seorang analis adalah orang yang ahli berbicara dengan data," terangnya.
Lima tim peserta analis pun berhasil lolos ke babak final untuk mempresentasikan penyelesaian studi kasus. Berdasarkan penilaian juri didapatkan juara pertama yakni tim dari Universitas Islam Indonesia (UII). Sedangkan peringkat kedua dan ketiga diraih oleh tim dari Institut Pertanian Bogor (IPB).
Melanjutkan paparan Hendra, Hikma Istighfaroh, ketua acara DAC ini juga berhasil menginovasi acara DAC sehingga berbeda dari sebelumnya. "Kali ini kita maksimalkan fasilitas kepada peserta baik akomodasi transportasi dan ada pula gala dinner," ujar mahasiswa Statistika tersebut. (riz/sha)