ITS News

Jumat, 19 Desember 2025
02 Maret 2015, 09:03

Arsitektur Bali Aga Antar Ayu Jadi Doktor

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Bagi Ayu, makna adalah sesuatu yang berada di dalam suatu objek yang menjelaskan bagaimana peranan dan hubungannya dengan manusia. Sedangkan, makna arsitektur dapat dilihat secara sinkronis atau diakronis. "Dalam penelitian ini, saya melihat makna secara sinkronis, yaitu memahami makna dalam keadaan dan waktu tertentu," terang Ayu membuka presentasinya.

Arsitektur Bali Aga adalah arsitektur yang berkembang pada periode kebudayaan Bali Kuno pada abad sepuluh hingga abad ke-12 Masehi. Arsitektur Bali Aga pada umumnya berlokasi di pegunungan, namun ada juga pedesaan Bali Aga yang berlokasi di dataran rendah. Penelitian tersebut tepatnya dilakukan di dua desa, yakni Desa Julah dan Desa Sidatapa, Kabupaten Buleleng, Bali.

Menurut Ayu, arsitektur Bali Aga adalah arsitektur yang masih tetap digunakan hingga saat ini. Kemampuan untuk tetap bertahan tersebut adalah karena adanya gagasan yang dianggap memiliki nilai dan tetap dipertahankan melalui tradisi berarsitektur masyarakatnya.

Untuk membaca arsitektur Bali Aga, Ayu menggunakan pendekatan hermeneutik, yakni pendekatan interpretasi dialektik yang dikembangkan oleh Paul Ricoeur. "Pendekatan tersebut sejatinya  digunakan untuk menganalisis teks," terang dosen Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Udayana tersebut.

Dalam disertasinya, Ayu menjelaskan karakteristik arsitektur sebagai teks, di mana teks itu sendiri memiliki perbedaan yang signifikan. Untuk menjembatani perbedaan tersebut, ia menggunakan pendekatan dari C N Schulz untuk memahami kehadiran sebuah arsitektur dalam lingkungan.

 

Informasi untuk melakukan penelitian ini dikumpulkan dengan melakukan observasi, dokumentasi
artefak, mengikuti prosesi upacara keagamaan, dan wawancara dengan
anggota masyarakat. "Karena keterbatasan bukti tertulis, maka saya banyak menggunakan pendekatan oral tradition," akunya.

Hasil interpretasi penelitian tersebut dibandingkan dengan teori makna Bandman, Schulz, Gibbs, Rapoport, serta La vine. "Dari pembahasan tersebut, pemahaman makna sinkronis arsitektur Bali Aga mencapai tingkat act of understanding," terang Ayu.

Dari penelitian tersebut, Ayu memperoleh pemahaman tentang makna arsitektur Bali Aga yang memiliki alasan dan tujuan mengapa arsitektur diciptakan dan kemampuannya untuk bertahan sampai saat ini. Pemahaman tersebut dapat digunakan sebagai referensi untuk melakukan penelitian arsitektur etnik lainnya di Indonesia.

Usaha Ayu melakukan penelitian tersebut berbuah manis. Ayu memperoleh gelar doktornya dengan predikat sangat memuaskan. Meski tidak sesuai target awal, Ayu tetap berbangga hati. Ayu menyelesaikan studi doktoralnya selama tujuh semester dengan IPK 3,95. "Saya sangat senang walau tidak mendapat predikat dengan pujian," tukas Ayu. (ven/oly)

Berita Terkait