"Ini merupakan acara tahunan mahasiswa DKV ITS yang sudah digelar empat kali sejak tahun 2010," ungkap Yoghi Cahyo Nugroho, ketua panitia. Ia menambahkan, acara ini digelar dalam rangka memperkenalkan prodi DKV kepada masyarakat umum. Utamanya bagi kalangan siswa-siswi SMA.
Sebagian besar karya yang dipamerkan dalam acara yang bertema Exhibition Revolution ini merupakan tugas kuliah, Final Project (FP), maupun Tugas Akhir (TA) dari beberapa mahasiswa DKV. "Selama ini banyak karya mahasiswa yang merupakan tugas kuliah hanya berakhir sebagai penghias kamar ataupun rumah. Padahal, tidak sedikit dari karya tersebut yang memiliki nilai seni tinggi," tuturnya.
Acara ini menyuguhkan enam stan yang terdiri dari tiga stan mahasiswa dan tiga stan kreativator luar. Tiga stan mahasiswa tersebut antara lain Garage Sale, Art Sale, dan Food Sale. Sedangkan tiga lainnya terdiri dari JB43, Grand Store Magazine, dan IDE Store.
Selain itu, acara ini juga menyuguhkan Live Performance, Workshop, dan Screen Film selama dua hari. Diantaranya workshop Ilustrasi dan Craft, pemutaran dan diskusi film Hectic, Pathetic Experience Performance, Taman Nada, Markas Sementara. Tak ketinggalan pula film Langit Malam, dan Guitar Mapping Performance.
"Untuk menunjukan karya dan bakat dari mahasiswa DKV, kami menggelar dua acara sekaligus. Yaitu stan pameran karya dan pertunjukan seni langsung ," jelas mahasiswa asal Probolinggo ini. Bahkan, untuk menambah kemeriahan, pihak panitia menyuguhkan special performance dari Lazy & More Visual Work, Minggu (4/1).
Terakhir, Yoghi berharap agar semakin banyak karya mahasiswa khususnya prodi DKV ITS yang dapat dipamerkan di acara selanjutnya maupun pada ajang lain yang serupa. "Karya dibuat bukan untuk disimpan tapi untuk di tunjukan," pungkasnya.
Nyatanya, pameran ini mendapat sambutan positif dari beberapa pemilik stan. Salah satunya adalah Etha Ryka. Menurutnya, pameran ini sangat bagus. Di samping menampilkan karya mahasiswa, pameran ini dapat digunakan sebagai media promosi DKV.
Hal senada diungkapkan oleh Farudin Enggar salah satu anggota komunitas JB43. "Ini merupakan acara yang keren. Di mana, selain memamerkan karya mahasiswa, mereka juga mengundang komunitas pecinta seni luar kampus untuk memperkenalkan karyanya," jelasnya.
Permainan gitar yang apik disertai dengan pertunjukan mapping menggunakan teknologi proyeksi laser memanfaatkan media besar saperti Gedung menambah kemeriahan malam penutupan. Pertujukan Guitar Mapping ini mengahkiri serangkaian acara pameran karya yang diadakan oleh mahasiswa prodi DKV. (sho/guh)
Surabaya, ITS News — Mewujudkan sinergi dengan pemerintah daerah, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menyambut positif program Bantuan Biaya
Mojokerto, ITS News – Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung pemberdayaan masyarakat melalui inovasi teknologi
Kampus ITS, ITS News — Guna mendukung gaya hidup sehat yang lebih intens, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) resmi
Kampus ITS, ITS News – Retinopati Diabetik merupakan komplikasi diabetes yang berisiko tinggi menyebabkan kebutaan permanen jika terlambat ditangani