ITS News

Sabtu, 20 Desember 2025
05 Januari 2015, 20:01

Bangun Maritim, Menko Kemaritiman Libatkan ITS

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Berangkat dari label kampus maritim yang diusung ITS, akhirnya Dr Ir Dwisuryo Indroyono Soesilo MSc, Menko Bidang Kemaritiman RI memutuskan untuk berkunjung ke ITS. Tujuannya adalah untuk mensosialisasikan program pemerintah yang sekarang memang memiliki fokus utama di bidang maritim.

Kedatangan Indroyono yang pertama ini ternyata mengundang banyak antusiasme dari berbagai pihak. Mulai dosen, mahasiswa, karyawan, hingga para petinggi industri perkapalan yang berlokasi di daerah Surabaya. Akibatnya, ruang kuliah tamu sempat dibuat sesak oleh para peserta. Namun hal ini akhirnya diatasi dengan diadakannya live streaming oleh tim ITS TV.

Sebelum memulai kuliah, Rektor ITS, Prof Dr Ir Triyogi Yuwono DEA mengungkapkan kebanggaannya karena ITS menjadi kampus pertama yang dikunjungi oleh Indroyono. Dalam sambutannya, ia juga menyampaikan kepada Indroyono bahwa saat ini ITS sudah banyak menyumbangkan berbagai inovasi untuk Indonesia, khususnya di bidang kelautan.

Selain itu, Prof Ir Eko Budi Djatmiko MSc PhD, Dekan Fakultas Teknologi Kelautan (FTK) ITS juga menyampaikan kepada Indroyono mengenai visi kemaritiman ITS. Eko yang saat ini tergabung dalam Tim Poros Maritim ITS ini menjelaskan, sebenarnya Indonesia memang sudah ditakdirkan menjadi negara maritim. Hal ini ditunjukkan dengan kondisi wilayah Indonesia yang memiliki banyak pulau.

Pemaparan dari Eko dan Triyogi ini mendapat tanggapan positif dari Indroyono. Menurutnya, saat ini pemerintah sudah menyusun beberapa regulasi yang nantinya bisa digunakan untuk menjalin kerja sama dengan ITS. "ITS kan kampus maritim. Untuk itulah saya menaruh kepercayaan yang besar pada kampus ini," ungkapnya.

Ia melanjutkan, salah satu regulasi yang berhasil dikeluarkan pemerintah adalah Peraturan Presiden (Perpres) nomor 180 tahun 2014 mengenai izin masuk cruise ship, sailing boats, yachts dan super yacht. "Dengan izin masuk yang semakin mudah ini, diharapkan banyak para turis yang mau mengunjungi Indonesia," jelasnya.

Oleh karena itulah, Indroyono menawarkan kerjasama kepada pihak ITS untuk membangun beberapa marina dalam menunjang kebutuhan pariwisata bahari di Indonesia. Ia menjelaskan, saat ini perlu dibangun tujuh marina di jalur primer yacht. Tujuh lokasi itu adalah Saumlaki, Ambon, Kupang, Tarakan, Labuan Bajo, Belitung, dan Tanjung Pinang.

Tak hanya itu, dijelaskan oleh Indroyono bahwa saat ini pemerintah juga telah mengeluarkan Perpres nomor 178 tahun 2014 tentang Badan Keamanan Laut (BAKAMLA). Dengan adanya peraturan ini, Indroyono ternyata juga telah merancang sistem program pertama BAKAMLA di Indonesia.

Dalam program ini, Indroyono memadukan Command, Control, Communications and Intelligence (C3I), Vessel Monitoring Systems (VMS) dan Monitoring, Control Ana Surveillance (MCS). Untuk itulah ia akhirnya juga mengajak kerjasama salah satu dosen Fakultas Teknologi Informatika (FTIf) ITS dalam mewujudkan sistem ini.

Sementara itu, untuk pengembangan bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Iptek), Indroyono mengumumkan tentang perubahan struktur pengelolaan National Ship Design And Engineering Center (NasDEC). Menurutnya, NasDEC akan dijadikan balai besar di bawah Kementerian Perindustrian. "Ini adalah salah satu cara untuk membantu ITS dalam pengelolaannya, terutama untuk masalah dana," imbuhnya.

Kepercayaan Indroyono kepada ITS ternyata tak berhenti di sini saja. Di akhir, ia juga mengajak pihak ITS untuk ikut menghadiri rapat kementerian pada Kamis (8/1) mendatang. "Lewat rapat inilah kami akan membahas mengenai rencana pembangunan listrik sebesar 35 ribu megawatt di pulau terluar Indonesia. Dan ITS memang harus hadir," tegasnya kepada para peserta. (pus/guh)

Berita Terkait