Dijelaskan oleh Kepala BIBV ITS, Dr Raja Oloan Saut Gurning ST MSc, pada 2014 ITS berhasil menjalin 404 kerjasama yang bersifat komersial. Jumlah ini dinilai cukup meningkat jika dibandingkan tahun 2013 yang hanya berjumlah 402 kerjasama.
Meski selisihnya masih sedikit, namun peningkatan ini ternyata juga diiringi dengan peningkatan nilai rupiah yang berhasil disepakati. "Pada 2014 kemarin kita sukses mendapat dana lebih dari Rp 145 miliar. Ini adalah nominal yang sangat besar, meskipun kita hanya mendapat Rp 70 miliar sampai Rp 80 miliar saja dari keseluruhan dana tersebut," jelasnya.
Menurutnya, keberhasilan BIBV ini dilatarbelakangi oleh berbagai pergerakan yang terus dilakukan. Mulai dari promosi, mengusulkan berbagai inovasi, melakukan pendekatan ke media, hingga melaksanakan berbagai kerjasama pendidikan terutama untuk jenjang master.
Apalagi, lanjutnya, dalam tiga tahun terakhir ITS memang mengalami perkembangan yang cukup membanggakan. Hal ini karena inovasi mahasiswa dan hasil penelitian dosen serta para laboran ITS juga turut berkembang. "Bahkan banyak pihak yang menilai bahwa karya-karya kita bisa membantu berbagai persoalan manajerial di perusahaan dan pemerintah daerah," tambahnya.
Tak hanya itu, peningkatan jumlah kerjasama ini ternyata juga menambah jumlah keterlibatan mahasiswa dalam proyek-proyek BIBV ITS. Saut mengungkapkan, jumlah mahasiswa yang terlibat dalam satu proyek adalah sekitar 30 hingga 40 persen. Sehingga jika jumlah kerjasama yang mencapai 404, maka jumlah mahasiswa yang terlibat bisa lebih dari 500 orang.
Jika dinilai dari keuntungan yang didapat, Saut mengatakan bahwa saat ini ITS masih mendapatkan sepuluh persen dari keseluruhan dana. Jadi jika dana yang digunakan mencapai Rp 145 miliar, maka keuntungan yang dapat diraup ITS adalah sekitar Rp 14 miliar.
Tak hanya ITS, pihak negara dan pihak pelaksana juga mendapatkan keuntungan dari setiap proyek. Untuk tim pelaksana, mereka akan mendapatkan keuntungan sebesar 50 hingga 60 persen. Sedangakan negara akan mendapatkan keuntungan dari pajak yang dihasilkan dari setiap proyek.
Resolusi di Tahun 2015
Melihat perkembangan di tahun 2014, pihak BIBV ITS tidak berpuas diri. Kini mereka bahkan telah menyusun berbagai rencana strategis untuk menghadapi tahun 2015 mendatang. Berbagai resolusi yang mereka usung adalah peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM), cakupan bisnis, dan nilai kerjasama.
Untuk peningkatan SDM, Saut mengungkapkan, BIBV ITS akan menambah jumlah dosen yang menjadi tim leader pada setiap proyek. Jika tahun 2014 jumlah tim leader masih 70 orang, maka pada 2015 mendatang BIBV menarget 100 orang.
Tak hanya dosen, BIBV ITS juga berusaha menggaet mahasiswa dengan melaksanakan recruitment. Menurut keterangan Saut, mahasiswa yang akan direkrut untuk menjadi volunteer ini berjumlah 20 orang. Para mahasiswa ini akan bekerja selama enam bulan dan akan mendapat sertifikat di akhir.
Meski begitu, Saut tidak serta merta merekrut mahasiswa yang hanya bermodal keinginan saja. Dosen Jurusan Teknik Sistem Perkapalan ini menuturkan, para pendaftar harus menguasai banyak software pemodelan. "Selain itu, mereka harus mampu berbahasa Inggris dan meraih Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) di atas 3,3," tambahnya saat diwawancara ITS Online, Jumat (2/1).
Sementara itu, untuk memperluas cakupan bisnis dan nilai kerjasama, BIBV ITS berencana mengadakan ITS Exhibition pada bulan Oktober mendatang. Pameran tersebut akan digelar di Grand City Surabaya. "Kini kita sudah mempersiapkan dan mulai menentukan tanggal pelaksanaannya. Semoga saja bisa berjalan dengan baik," pungkasnya. (pus/guh)