Dalam kerjasama bidang pengabdian masyarakat tersebut, Pusat Studi Kelautan LPPM ITS ditunjuk untuk memberikan pelatihan di setiap daerah. Kepala Pusat Studi Kelautan LPPM, Aries Sulisetyono ST MASc PhD menjelaskan bahwa terdapat empat daerah untuk lokasi pelatihan. ”Pelatihan juga akan diberikan sesuai potensi yang ada di tiap daerah masing-masing,” terang Sulis.
Keempat daerah tersebut adalah Pulau Mandangin, Pulau Sapudi dan Pulau Ra’as Madura. Tak ketinggalah, dua kecamatan di daerah Pasuruan yang dekat dengan lokasi pengeboran juga turut dijadikan obyek. Hal ini dilakukan untuk mengembangkan potensi dan perekonomian masyarakat disekitar sumur minyak.
Untuk pelatihan di Pulau Mandangin, lanjut Aries, pihaknya telah menentukan tiga topik yang akan disampaikan. Diantaranya adalah pelatihan untuk perawatan dan perbaikan lambung kapal, perbaikan dan perawatan mesin kapal, juga tentang cara mengolah hasil tangkapan nelayan untuk menjadi produk yang lebih bernilai jual dan bermanfaat. ”Pelatihan tersebut sudah berlangsung selama tiga hari sejak 27 Oktober yang lalu,” imbuh dosen Jurusan Teknik Perkapalan yang sekaligus menjadi koordinator program ini.
Selain Pulau Mandangin, pelatihan juga diberikan untuk Pulau Sapudi. Banyaknya masyarakat yang berprofesi sebagai peternak menjadikan daerah ini memiliki potensi tersendiri. Alhasil, pelatihan mengenai tata cara mengolah kotoran ternak menjadi biogas dan membuat instalasinya pun berhasil dilakukan dua pekan lalu.
Tak hanya itu, pelatihan tentang bagaimana proses pengawetan ikan hasil tangkapan nelayan juga diberikan. ”Sebelumnya, masyarakat di sini kesulitan menjual hasil tangkapannya ke Sampang, Madura, karena lokasi yang jauh. Dulu sebagian besar ikan-ikan yang mereka jual tiba ke Sampang dengan kualitas yang tak lagi segar,” ungkap Aries.
Selanjutnya, berbeda dengan Pulau Sapudi, kondisi laut disekitar Pulau Ra’as yang perawan dari pencemaran mengundang potensi besar di daerah ini. Sehingga daerah ini sangat cocok untuk dijadikan tempat budidaya rumput laut. Akhirnya, topik pelatihan ITS mengenai bagaiaman cara menanam, merawat, memanen dan menggolah rumput laut pun seakan klik dengan daerah ini
Tak ketinggalan, dua kecamatan di daerah Pasuruan menjadi tempat terakhir kerjasama pengabdian masyarakat ini. Disana, mereka diajari cara membuat kerajinan unik dan bernilai jual dari bahan limbah kerang dan pasir pantai. Tak hanya itu, pelatihan pembuatan pakan ikan dan ternak juga diberikan.
Melalui beragam pelatihan tersebut, Aries berharap bahwa program tersebut dapat berjalan kontinu. Ia juga menuturkan bahwa proses pendampingan pada daerah-daerah tersebut juga dilakukan. ”Semoga daerah binaan ini mampu menularkan atmosfir positif kedaerah tetangga,” pungkasnya. (ao/oly)
Jakarta, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menorehkan prestasi nasional dengan memborong empat penghargaan pada ajang Anugerah
Kampus ITS, ITS News — Sebagai bentuk dukungan terhadap riset energi bersih, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menerima kunjungan
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung