ITS News

Sabtu, 20 Desember 2025
14 Desember 2014, 23:12

Maknai Cinta Lebih Bijak, JMMI Gelar Seminar

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Seiring berjalannya zaman pemaknaan arti dari cinta selalu berubah setiap masanya. Namun dalam sering kali salah dalam menilai makna cinta yang sesungguhnya . "Semua orang islam pasti akan bangga bila mengakui bahwa dirinya seorang muslim," tegas Arif Tri Mardianto, penanggung jawab acara. 

Akan tetapi dirinya merasa miris dengan keadaan orang islam zaman sekarang. "Kalau zaman sekarang mungkin terkenal dengan istilah islam KTP," tambahnya. Artinya, banyaknya di antara umat muslim yang mengakui keislaman hanya sebatas di mulut saja. Tapi pada perilaku dan sikap sehari-hari ternyata bertolak belakang. 
Dengan adanya acara ini, dirinya berencana mengajak masa kampus untuk bisa memaknai cinta dengan lebih baik. Dalam kacamatanya, mahasiswa yang katanya kaum intelek justru masih banyak yang belum mengerti mengenai seluk beluk agamanya sendiri. Sangat banyak sekali mahasiswa yang tidak punya dasaran agama yang jelas dalam memahami cinta. "Seringkali terjadi salah penafsiran dalam hal mengartikan cinta," terangnya. 
Akibatnya, banyak di kalangan remaja yang malah mengikuti tren dunia barat yang kurang mempedulikan agama sebagai dasar hidupnya.  Arif pun dengan gamblang memberi contoh adanya budaya pacaran. Menurutnya, budaya pacaran tidak pernah ada dalam agama islam. "Sangat berbanding terbalik dengan kenyataan, zaman sekarang banyak muslim yang melakukan hal tersebut," ujarnya.
Hal yang senada juga disampaikan oleh Kurniawan Gunadi yang turun sebagai pemateri dalam acara tersebut. Laki-laki alumni ITB ini menerangkan bahwa ada cara-cara tersendiri untuk berhubungan dengan lawan jenis. "Menurut saya cara terbaik berhubungan dengan lawan jenis itu dengan menghormatinya," ucapnya. Menghormati dalam artian menghargai cara orang-orang yang memiki prinsip tersendiri dalam beragama.
Ia pun memberi contoh, bila dirinya berteman dengan orang yang berkerudung maka ia tak akan berani bersalam dengan wanita tersebut. "Saya pun akan menghargai dalam hal beribadahnya," imbuh penulis buku Hujan Matahari tersebut. Pria yang akrab disapa Mas Gun itu mengaku terbiasa melakukan hal itu dengan kawan-kawan di sekitar dirinya. (hil/guh)

Berita Terkait