SSEAYP merupakan program pertukaran pemuda ASEAN dan Jepang. Selama program, peserta diajak berlayar keliling negara di ASEAN dan Jepang. Di Indonesia sendiri, Surabaya terpilih menjadi lokasi kapal SSEAYP untuk berlabuh tahun ini. Dari sepuluh kontingen yang SSEAYP kirim, ITS mendapat kunjungan paling banyak, yakni lima kontingen.
Beruntung, kedatangan SSEAYP ini bertepatan dengan acara Gugur Gunung yang diadakan ITS tiap tahunnya. Meski begitu, karena peserta SSEAYP baru berlabuh di Pelabuhan Tanjung Perak pada pukul 09.00 WIB, jadilah peserta SSEAYP tidak bisa menjalani acara Gugur Gunung bersama mahasiswa ITS.
Untuk itu, pihak ITS telah menyipkan program khusus untuk peserta SSEAYP. Program itu ialah urban farming dan penanaman pohon di lokasi ITS Berkebun. Uniknya, mobilitas peserta SSEAYP dari gedung rektorat menuju lokasi urban farming ditempuh menggunakan sepeda kampus ITS yang disediakan panitia. "Beruntung, peserta ternyata sangat antusias saat bersepeda menuju lokasi gugur gunung," ungkap David Setyawan, anggota International Office ITS.
Di lokasi gugur gunung, peserta dibagi ke lokasi penanaman pohon dan urban farming. Khusus untuk grup E, peserta diarahkan ke urban farming. Hal ini dikarenakan selanjutnya peserta akan menjalani institutional visit ke gedung Sistem Informasi yang berlokasi paling jauh.
Di urban farming sendiri para peserta diajak untuk memanen sayur serta packaging-nya. Sedangkan di lokasi penanaman pohon, para peserta diajak menanam pohon mangga. Meski tanah lokasi Gugur Gunung lembek karena habis hujan, para peserta tetap antusias menjalani aktivitas penanaman pohon mangga. "Tanahnya sangat basah sehingga mencangkulnya susah," ungkap Kelvyn Dominic Li Wen Hui, peserta asal Brunei Darussalam sambil menunjuk gumpalan tanah yang menempel di cangkulnya. Namun pria yang akrab disapa Kelvyn ini mengakui kegiatan menanam pohon ini menyenangkan.
Selanjutnya, banyak peserta yang merasa terkejut karena ITS juga memiliki kebun sayur di kampus dan memberikan apresiasinya. Tak hanya itu, peserta juga dapat membawa pulang sayur yang telah di-pack. Koki Yuyama, salah seorang peserta asal jepang mengaku senang mendapatkan sayur dari ITS. "Sayurnya segar, saya ingin membawanya pulang," celetuknya sembari tertawa.
Selepas dari lokasi Gugur Gunung, peserta pun melanjutkan kegiatan dengan institutional visit. Disini, peserta berpisah dengan dengan grup lain dan bersepeda menuju lokasi institutional visit yang berbeda. Lokasi tur diantaranya Jurusan Teknik Elektro, Jurusan Biologi, Labolaturium Hidrodinamika, Gedung Robotika dan yang terakhir Jurusan Sistem Informasi. (gol/ady)
