Endrik Widodo, ketua panitia menjelaskan, E-Class sejatinya adalah program kerja (proker) bulanan UKM WE&T setiap satu bulan satu kali. Acara yang berupa seminar ini mendatangkan pembicara baik dari Alumni ITS dan UKM WE&T yang sudah memulai dan menjalankan bisnis.
Menurut Endrik, seminar ini memberikan pemahaman kepada peserta agar lebih menambah pengalaman tentang berbisnis. Sedangkan, motivasi untuk menghadapi kegagalan dan pesaing turut diberikan agar peserta bisa mengetahui ilmu dalam berbisnis.
Proker yang diusung Departemen Wirausaha dan Pengembangan UKM WE&T ITS ini juga akan memberikan mentoring bisnis satu kali dalam setiap minggu. ”Hanya saja mentoring bisnis ini diberikan kepada para Amda UKM WE&T ITS yang mengikuti E-Class,” jelas Endrik.
Selain itu, lanjut Endrik, mentoring yang diberikan berupaya agar peserta mendapatkan inspirasi dan motivasi dari orang yang sudah mempunyai bisnis terlebih dahulu. Endrik menambahkan, untuk pembagian mentor sendiri dialokasikan terdapat satu mentor bisnis pada setiap kelompok yang terdiri dari 20 orang Amda.
”Amda sendiri adalah sebutan untuk anggota pemula UKM WE&T ITS. Mentoring bisnis diperuntukkan agar bisnis yang mereka jalani lebih terarah dan berkembang,” terang Endrik. Selanjutnya, E-Class akan digelar selama enam kali. Endrik menerangkan E-Class selanjutnya akan mengangkat tema mengenai manajemen, pengembangan, pemasaran bisnis, analisis pemasukan, networking dan branding.
Sedangkan, pemilihan narasumber dalam setiap E-Class berdasarkan keahlian dari masing-masing pembicara. Seperti contoh, mengenai pemasaran bisnis dan networking & branding, imbuh Endrik, untuk tema tersebut akan diundang pengembang dari properti ternama dan pakar branding. ”Untuk kedua tema tersebut tidak hanya akan berbicara motivasi tapi lebih ke arah tips dan trik,” ungkapnya.
Sementara itu, salah satu pembicara, Nabila Prastya, mengungkapkan cara belajar untuk memulai bisnis ala dia. Menurut Nabila, dalam memulai bisnis harus berani dan mempunyai keyakinan yang kuat terhadap usahanya. Sifat visioner dan mau belajar, imbuhnya, juga harus dimiliki untuk pengusaha awal.
Beberapa hal lain yaitu memperbanyak jaringan, berfikir kreatif, ulet dan telaten juga menjadi cara belajar memulai bisnis ala Nabila. ”Tak ketinggalan, memperbanyak beribadah kepada Tuhan juga harus lebih ditingkatkan,” tutupnya. (van/ady)
Jakarta, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menorehkan prestasi nasional dengan memborong empat penghargaan pada ajang Anugerah
Kampus ITS, ITS News — Sebagai bentuk dukungan terhadap riset energi bersih, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menerima kunjungan
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung