Paper yang berjudul Peretasan Masalah Krisis Air Bersih di Indonesia Melalui Desalinasi Air Laut dengan Memanfaatkan IPTEK Nuklir ini berhasil mengantarkan Nabila menjadi salah satu wakil Indonesia dalam ajang Focus Group Discussion (FGD) Internasional. Dalam FGD tersebut dihadiri oleh perwakilan dari beberapa negara diantaranya yaitu Malaysia, Philipina, Uni Emirat Arab, Vietnam, Thailand, Bangladesh, dan Australia.
Nuclear Youth Summit (NYS) 2014 sendiri merupakan acara yang digelar oleh Badan Tenaga Atom Nasional (BATAN) bersama Komunitas Muda Nuklir (KOMMUN). Kegiatan yang diikuti oleh 120 mahasiswa yang berasal dari seluruh wilayah Indonesia ini berlangsung di Jakarta selama tiga hari, mulai tanggal 22-24 November 2014.
Nabila menjelaskan bahwa ide tersebut berawal dari permasalah mengenai ketersediaan air bersih di Indonesia. ”Sumber air bersih yang ada belum mampu dimaksimalkan secara baik dan pemerataan distribusi dari air bersih pun masih belum merata,” tuturnya.
Menurutnya, salah satu metode yang tepat dalam mengatasi masalah tersebut adalah dengan menggunakan pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) yang dapat menjadi sarana penyedia air layak pakai. ”Sistem ini dapat mengubah air laut menjadi air layak pakai dengan kemurnian hingga 99%,” jelas Nabila.
Nabila menambahkan bahwa reaktor yang akan ia gunakan dalam proses desalinasi air laut adalah reaktor jenis Pressurized Water Reactor (PWR). PWR sendiri merupakan salah satu jenis reaktor nuklir yang paling bagus digunakan dalam proses desalinasi air laut.
Beberapa kelebihan dari proses desalinasi air laut dengan IPTEK nuklir yang ia buat diantaranya adalah air bersih yang diperoleh dari proses desalinasi dapat digunakan untuk kebutuhan PLTN dan kebutuhan masyarakat. Selain itu, hasil samping dari desalinasi yang berupa air garam dapat diproses menjadi garam kristal.
Meskipun temuannya masih dalam tahap penelitian. Ia berencana untuk mengembangkan beberapa metode dalam penelitiannya, sehingga penemuannya dapat diterapkan. Selain itu, ia berencana untuk mengikut sertakan paper yang telah ia buat dalam kompetisi-kompetisi serupa.
Dalam penelitiannya ia berharap agar masyarakat Indonesia mengetahui tentang potensi energi nuklir sebagai energi alternatif masa depan dan sarana penyedia air bersih. Selain itu, menurutnya selama ini banyak masyarakat yang menganggap bahwa nuklir merupakan energi yang berbahaya karena dampak radiasi yang ditimbulkan. ”Nuklir bukanlah suatu energi yang perlu ditakuti,” pungkas Nabila. (o1/sha)
Jakarta, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menorehkan prestasi nasional dengan memborong empat penghargaan pada ajang Anugerah
Kampus ITS, ITS News — Sebagai bentuk dukungan terhadap riset energi bersih, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menerima kunjungan
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung