ITS News

Jumat, 19 Desember 2025
10 November 2014, 10:11

CUT Perkenalkan Sistem Perkuliahan kepada Mahasiswa ITS

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

”Kampus yang terletak di salah satu kota terinovatif di dunia ini menyediakan empat puluh program master dengan seribu mahasiswa master internasional hingga saat ini,” ujar Jens Hansson, Koordinator Beasiswa CUT pada pembuka workshop.

Pendaftaran program master ke CUT terbilang khas dibanding dengan universitas di negara-negara Eropa lainnya. Pendaftaran ke universitas manapun di Swedia terpusat pada satu website university admissions saja. Selain itu, pendaftar tidak perlu mengontak professor terlebih dahulu untuk mendapatkan persetujuan riset.

Lebih lanjut lagi, Ferry Anggoro Ardy Nugroho, warga negara Indonesia yang sedang menempuh program PhD di CUT menceritakan banyak mengenai kultur kehidupan dan perkuliahan di sana. ”Swedia seperti pengecualian dari kultur kebanyakan penduduk Eropa. Orang-orangnya sangat ramah, terbuka, dan pola perkuliahannya tidak berorientasi pada hasil. Mahasiswa diberi keleluasaan untuk belajar bahkan mengulang ujian,” paparnya.

Ia mengaku jatuh cinta dengan sistem perkuliahan di kampus yang menempati posisi kedua terbaik di dunia versi Leiden Rank ini. Dosen pembimbing yang bersikap seperti rekan penelitian, tidak adanya hirarki, membuat alumnus Nanyang Technological University (NTU) ini menetapkan bahwa CUT adalah kampus yang sangat direkomendasikan. ”Ditambah lagi, CUT adalah kampus terbaik nomor dua di dunia dalam bidang riset dengan industri,” tambahnya.

Hampir seperti Indonesia, Swedia merupakan negara yang  fokus di bidang kemaritiman. Tak salah lagi, delegasi lain yang turut hadir dari CUT ini adalah perwakilan dari Manajemen Maritim, Olle Lindmark. Kedatangannya tak hanya melengkapi informasi workshop, namun juga mengagendakan pertemuan khusus dengan dekanat Fakultas Teknologi Kelautan (FTK) untuk menginisiasi kerja sama. (imb/ady)

Berita Terkait