Rangga Jayadi, Manajer Teknis menjelaskan bahwa Nogogeni team 1 merupakan generasi ketiga dari generasi sebelumnya. "Generasi pertama, rangka mobilnya menggunakan rangka besi, sedangkan generasi kedua menggunakan alumunium tapi dengan pelat lebih tebal," jelasnya. Untuk generasi ketiga ini, rangka alumuniumnya lebih kecil dari yang kedua, sehingga mobil urban ini ringan.
Nogogeni telah melakukan racing sebanyak tiga kali. Dan hasilnya pun mengalami peningkatan di tiap racing. Dengan racing pertama sebesar 97,83 Km/KwH, racing kedua 101,34 Km/KwH, dan untuk racing ketiga sebesar 104,38 Km/KwH. Sejauh ini, Nogogeni berhasil mengalahkan Titen EV-1 dan Bumi Siliwangi 5.
Dalam melakukan race, Nogogeni juga mengalami hambatan. Rangga menuturkan bahwa spek rongga sempat mengalami kelonggaran, yang mengakibatkan velg roda mengalami kekendoran. Namun hal ini dapat diatasi oleh tim Nogogeni.
Keberhasilan tim Nogogeni di puncak klasemen ini tak lepas dari kerjasama tim yang baik. Anggota tim mereka berjumlah 29 orang, namun yang ikut serta dalam IEMC hanya tujuh orang anggota. "Kami menyiapkan mobil ini dengan tidur malam dan bangun pagi, diskusi dan semangat kerja yang tinggi” ujar rangga. Ia pun berharap pada tahun ketiga ITS mengikuti ajang ini bisa menjadi juara umum. (ila/fin)
Kampus ITS, ITS News – Transparansi informasi merupakan hal yang krusial dalam keberlanjutan sebuah institusi. Berangkat dari inisiasi tersebut,
Surabaya, ITS News – Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) memperkuat perannya dalam mendorong pendidikan berkelanjutan melalui audiensi bersama Dinas
Kampus ITS, ITS News — Apresiasi mahasiswa yang aktif berorganisasi, Lembaga Pengelola Dana Abadi (LPDA) Institut Teknologi Sepuluh
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) bersama Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) secara resmi