Ada empat narasumber yang menjadi pembicara dalam workshop OBE kali ini. Diantaranya ada Prof Satryo Soemantri B, Dr Y. Aoshima, Prof Tresna Soemardi dan Prof Dr Ing Herman Sasongko. Satryo menjelaskan tujuan dari OBE ini adalah agar perguruan tinggi teknik di Indonesia mendapat pengakuan dalam dunia internasional. "Diharapkan seluruh perguruan tinggi di Indonesia bisa menerapkan OBE," ujar Satryo.
Satryo menjelaskan, workshop OBE yang dilaksanakan sejak januari 2014 ini dilakukan di seluruh Indonesia. "Indonesia Barat, Indonesia Tengah, dan Indonesia Timur kita adakan workshop dan di Surabaya baru kali ini," ujar mantan Dirjen termuda Dikti tersebut. Dalam pertemuan tersebut, ITS diminta untuk menjadi pembina untuk seluruh perguruan tinggi di Indonesia Timur dalam melaksanakan OBE.
Satryo juga menjelaskan mengenai sistem penjaminan mutu perguruan tinggi di Indonesia. Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN PT) akan menilai perguruan tinggi saja sedangkan akreditasi program studi akan dilakukan oleh Lembaga Akreditasi Mandiri Program Studi (LAM-PS) yang sesuai dengan bidang keilmuannya. "Hal tersebut berdasarkan UU no 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi," ujar Satryo.
Dari pelaksanaan workshop tersebut, diharapkan lima tahun mendatang sistem OBE dapat diterapkan di seluruh perguruan tinggi Indonesia. “Tahun 2019, alumni teknik di Indonesia sudah bisa diakui secara Internasional,†ujar satryo. (oti/oly)
Jakarta, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menorehkan prestasi nasional dengan memborong empat penghargaan pada ajang Anugerah
Kampus ITS, ITS News — Sebagai bentuk dukungan terhadap riset energi bersih, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menerima kunjungan
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung