ITS News

Jumat, 19 Desember 2025
14 Oktober 2014, 19:10

EPI Unet Perkuat Publikasi Imiah

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Terdapat 21 Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan dua Perguruan Tinggi Swasta (PTS) dari Indonesia bagian timur yang tergabung dalam EPI Unet ini. Prof Dr Drs Darminto MSc, Wakil Rektor Bidang Penelitian, Inovasi, dan Kerjasama, menjelaskan tujuan dari berdirinya EPI Unet adalah  untuk menjalin kepercayaan antara pemerintah dan perguruan tinggi setempat.

"Kami sosialisasi dan berupaya mempraktikkan konsep triple helix, yaitu jalinan antara perguruan tinggi (Academics) yang bersinergi dengan para usahawan (Businessman) dan pemerintah (Government) membentuk skema ABG," terangnya. Namun, lanjutnya, ini memerlukan perjalanan yang panjang dan penelitian dapat merupakan salah satu pilihan langkah awal.

Awalnya, Perguruan Tinggi yang tergabung dalam EPI Unet ini dari wilayah Pontianak hingga Merauke. "Awalnya hanya Indonesia bagian timur saja yang tergabung, tetapi kok terasa kurang adil kalau tidak mengajak seluruh mitra di Pulau Kalimanan juga," imbuh Darminto.

EPI Unet memang dibentuk untuk meningkatkan jumlah penelitian yang ada dengan sumber pendanaan dari ITS. "Kami memiliki resources yang memadai dan kepercayaan perguruan-perguruan tinggi terhadap ITS yang membuat kami merasa terpanggil untuk membuka forum riset yang kita danai sepenuhnya," tambahnya.

Pada tahun 2013, EPI Unet telah berhasil melaksanakan 23 paket hibah riset. Makalah yang dihasilkan dari penelitian pada tahun pertama tersebut telah dibukukan dalam edisi ”Suara dari Timur”. Sedangkan pada tahun 2014, hanya terkumpul sebanyak 16 judul riset. Darminto menjelaskan perkara komunikasi yang tidak lancar di Indonesia Timur menjadi penyebab penurunan jumlah riset yang terkumpul. "Kalau di wilayah Jawa kita tidak perlu merasa kesulitan dalam komunikasi, tetapi tidak demikian untuk di Indonesia Timur," ujar Darminto.

Beberapa topik yang diangkat dalam penelitian yang dilakukan antara lain mengenai energi terbarukan, kelautan, transportasi, kebencanaan, wisata, lingkungan dan pangan, serta pendidikan. "Topik tersebut diambil berdasarkan masalah yang ada di daerah masing-masing," ujar Darminto. Contohnya saja di Sulawesi yang memiliki delapan pemetaan dengan topik pembaruan energi, kebencanaan, material, transportasi, dan lingkungan.

Tak hanya melakukan penelitian bersama, sepanjang tahun 2013 dan 2014, ITS juga melaksanakan pelatihan penulisan proposal dan publikasi melalui konferensi jarak jauh antara ITS dengan PTN di Indonesia Timur. (oti/oly)

Berita Terkait