Immah Inayati ST MT mengungkapkan saat ini wanita modern dihadapkan pada dua arus yang besar. Arus pertama ialah arus yang mengekang fungsi wanita dalam masyarakat. Dalam arus ini, wanita tidak diperbolehkan meniti karier. Arus ini beranggapan peran wanita hanyalah menjadi istri dan ibu, sedangkan bekerja adalah tugas dari suami saja.
Sedangkan, arus kedua ialah arus wanita yang bebas. Bebas yang dimaksud ialah bebas meniti karier tanpa adanya batasan seperti dalam ajaran Islam. "Namun dalam arus ini, tak jarang wanita terhanyut dalam karier sehingga melupakan peran dan fungsi utamanya sebagai perempuan," ungkap wanita yang akrab disapa Immah ini.
Dosen Universitas Narotama ini mengungkapkan memang tak mudah menjalani karier sekaligus menjaga perannya sebagai seorang muslimah. Hal ini karena ada batasan yang harus dipatuhi oleh wanita muslim, tak seperti wanita lainnya. "Maka dari itu kita harus berkomitmen jadi muslimah yang total terlebih dahulu, sehingga karier yang kita jalani akan tetap berada di jalan Allah SWT," ungkap wanita yang memiliki hobi naik gunung ini.
Namun, Immah juga menghimbau untuk senantiasa berhati-hati dalam menetapkan mimpi. Hal itu karena mimpi seseorang laksana do’a. Jika kita memimpikan sekedar materi, maka yang kita dapat akan sebatas materi saja. "Maka dari itu, rangkailah mimpi yang akan membawa manfaat baik kepada diri anda sendiri maupun orang lain," ungkapnya.
Setelah bermimpi maka gambarkan mimpi itu dalam bentuk roadmap. Dalam roadmap itu tuliskan visi, misi dan rencana untuk mewujudkan visi dan misi tersebut. "Selama masa pembuatan roadmap tersebut, pastikan bahwa mimpi dan jalan anda melaksanakannya tetap berada di jalan yang benar," ungkap wanita yang meraih gelar masternya di National Taiwan University of Science and Technology ini.
Di akhir, Immah juga berharap agar wanita muslimah lebih berbangga akan dirinya sendiri. Seminar ini juga menurutnya akan memotivasi wanita muslimah agar tidak takut untuk meniti mimpi setinggi mungkin, bahkan ikut pula terlibat dalam pemerintahan. "Karena apa yang tidak bisa dilindungi oleh Al Qur’an dan Hadist, dapat dilindungi oleh kekuatan," pungkasnya. (gol/man)
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung
Nganjuk, ITS News — Tim Pengabdian kepada Masyarakat (Abmas) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) berhasil membangun dan mengimplementasikan Kumbung
Kampus ITS, ITS News – Transparansi informasi merupakan hal yang krusial dalam keberlanjutan sebuah institusi. Berangkat dari inisiasi tersebut,