DPM merupakan perwakilan dari jurusan, Dita Ahmeta Ferdiansyah, Ketua DPM 2013-2014, menjelaskan, visi dan misi DPM harus bisa menjembatani aspirasi mahasiswa di jurusannya masing-masing. "Kampanye calon DPM memang diadakan di jurusan masing-masing karena mereka adalah perwakilan dan akan bertugas untuk jurusannya," jelas Dita.

Persyaratan untuk menduduki jabatan sebagai anggota DPM adalah minimal satu orang calon dari setiap jurusan. Hitungannya, satu orang DPM mewakili tujuh ratus mahasiswa di jurusannya. "Untuk jurusan yang memiliki mahasiswa sebanyak tujuh ratus atau lebih, bisa saja dua DPM itu sah menjadi anggota DPM. Syarat pemilih juga sebanyak 35 persen dari total mahasiswa di jurusan," tuturnya.

Dita menambahkan ketercapaian tiga fungsi DPM (aspirasi, kontrol dan legislasi) dilandasi dengan hubungan yang harmonis di internal maupun eksternal. Salah satu calon DPM perwakilan jurusan Sistem Informasi mendukung hal tersebut lewat kampanyenya di jurusan, Kamis (2/10).

Rowi Fajar Muhammad mengawali kampanye singkatnya dengan perkenalan DPM kepada KM ITS di jurusannya. "Saya memperkenalkan apa itu DPM kepada mahasiswa. Sebab, jaring aspirasi kurang mengena pada mahasiswa," ujar Rowi.

Calon DPM perwakilan jurusan Biologi juga menjelaskan visi dan misi dalam kampanye singkat di jurusannya. "DPM yang aspiratif, akan mengoptimasi jaring aspirasi di distriknya. Selain itu, untuk memperkenalkan DPM, maka kinerja DPM akan lebih ditransparansikan lagi," janji Nuzulul Rohmah dalam kampanye di jurusannya.

Melihat animo mahasiswa menjadi calon DPM meningkat dari tahun ke tahun, serta antusiasnya mewujudkan visi dan misi untuk KM ITS. Namun, Dita tidak terlalu banyak berekspektasi. "Bukan knowledge dan pengalaman yang diunggulkan, tetapi sikap antusias dapat meng-cover semuanya. Suatu organisasi harus fokus kepada satu titik demi totalitas, yang akan mendongkrak titik lainnya secara tidak langsung," katanya. (riz/ran)