ITS News

Kamis, 18 Desember 2025
05 Oktober 2014, 09:10

Mari Maknai Indahnya Hari Raya Kurban

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Setelah shalat selesai dilaksanakan, khatib (penceramah, red) pun langsung memulai khotbahnya yang disaksikan oleh ratusan jamaah yang duduk beralaskan koran. Khotbah yang dipimpin oleh Dr Choirul Mahfud MIP MPdI tersebut membahas dua poin besar yakni mengenai semangat memiliki dan berbagi. "Semangat untuk saling berbagi dan memiliki merupakan dua pesan implisit yang lahir dari ibadah kurban dan haji," terangnya.

Ia pun melanjutkan tanpa adanya kedua semangat itu seorang muslim belum tentu bisa melaksanakan ibadah kurban dan haji. "Itu terbukti dari banyak orang yang sudah mampu tapi masih enggan untuk melaksanakan kurban atau ibadah haji," jelasnya kepada jamaah yang hadir. Menurutnya, salah satu faktor penyebab hal itu adalah tidak adanya kemauan dan semangat dari setiap individu.

Mahfud pun menambahkan bahwa kurban sendiri tidak semata-mata hanya dimaknai sebagai momen penyembelihan hewan kurban saja. Tapi setelah penyembelihan itu dilanjutkan dengan membagikan daging kurbannya kepada yang berhak menerima. "Begitu juga dengan haji, tanpa semangat membagi tentu akan sayang untuk mengeluarkan biaya yang jumlahnya tidak sedikit," tambah dosen pendidikan agama islam tersebut.

Semangat memiliki sendiri menurutnya tidak boleh dilakukan apalagi dengan menghalalkan segala cara. "Bila hal tersebut dilakukan maka akan menimbulkan kekacauan dalam kehidupan bermasyarakat," tuturnya. Karenanya, agama pun memberikan rambu-rambu yang harus ditaati oleh setiap muslim dalam memiliki sesuatu. Aturannya sendiri diantaranya memiliki sesuatu itu harus dilakukan dengan cara yang halal, baik, dan wajar.

Dalam hal berbagi, mahfud menyayangkan masih saja ditemui orang kaya yang enggan berinfaq. "Bahkan ada juga yang malahan tidak malu bilamana menerima infaq tersebut," ujarnya heran. Agama sendiri sudah mengajarkan kepada setiap umatnya untuk senantiasa berbagi kepada siapapun yang berhak menerimanya.

Diakhir khotbah, dirinya tak segan mengajak jamaah yang hadir agar senantiasa peka terhadap sesamanya. Peka yang ia maksud adalah agar responsif dalam melihat setiap kebutuhan di sekitar kita. "Semangat untuk berbagi antar sesama dengan ikhlas merupakan esensi berkurban yang akan menumbuhkan ketenteraman, kedamaian, dan soliditas antar masyarakat," tutupnya (hil/man)

Berita Terkait