Setelah berhasil menjadi pemenang grup pada babak penyisihan awal, RINE pun kembali harus berjuang di babak quarter final. Menurut salah satu anggota tim support, Irfan Fachrudin Priyanta, tim dari ITS yang mewakili negara Indonesia harus melawan negara Malaysia pada babak ini.
Ketegangan pun terjadi pada babak ini dikarenakan kekuatan robot RINE dengan lawannya bisa dikatakan cukup seimbang. Meski begitu, lagi-lagi RINE dapat mempertahankan kestabilan kecepatannya. Hal inilah yang membuat RINE kembali ditetapkan sebagai pemenang pada babak quarter final ini.
Berhasil lolos quarter final, Indonesia pun kembali harus berjuang melawan negara yang terbilang cukup kuat timnya, yaitu Vietnam. Irfan menjelaskan, Vietnam merupakan juara dunia yang pernah mengalahkan tim Indonesia pada kontes robot di Hongkong dua tahun silam. Bahkan, Irfan sempat menduga bahwa RINE masih belum bisa menyaingi robot buatan negara Vietnam tersebut.
Dugaan Irfan terbukti ketika di akhir pertandingan, robot RINE bergerak lebih lambat dibandingkan robot buatan Vietnam. "Ketika kecepatannya di hitung, kita kalah dua detik dengan Vietnam. Di sinilah kita menyadari bahwa dua detik adalah waktu yang sangat berarti," ungkapnya.
Dengan begitu, selesai sudah kontes robot Abu Robocon 2014 di Pune, India. Meski harus kalah dari Vietnam, ITS tetap mengharumkan nama baik Indonesia dengan meraih 2nd runner up dan best engineering award di ajang robot Asia Pasifik tersebut. (pus/ady)