Ditemui saat memberikan pelatihan selama dua hari sejak jumat (15/8), Hening Titi Ciptaningtyas Skom Mkom menjelaskan bahwa workshop pelatihan ini merupakan kegiatan hibah Iptek dari tim laboratorium Arsitektur dan Jaringan Komputer Teknik Informatika ITS bagi Masyarakat. Hibah tersebut berupa pelatihan sistem pembelajaran di SMK Surabaya dengan metode berbasis multimedia. "Kebetulan kita bekerja sama dengan dua SMK, yakni SMKN 10 dan SMKN 12," jelas dosen yang bertindak sebagai penanggung jawab pelatihan ini.

Ia melanjutkan,  acara yang juga salah satu bentuk pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat ini ternyata sudah berjalan sejak Maret 2014 lalu. Selama kurun waktu tersebut hingga sekarang, pihaknya telah melakukan beberapa rangkaian kegiatan. kegiatan tersebut dimulai dari riset peninjauan, pelatihan, pendampingan hingga nantinya akan diadakan lomba untuk pengaplikasian materi yang didapat selama pelatihan tersebut.

Target peserta pelatihan adalah guru kedua SMK terkait. Khusus untuk SMKN 12, terdapat 30 guru yang mengikuti pelatihan. Diakui Hening, 30 guru tersebut merupakan wakil dari tiap Kepala Kompetensi yang ada di SMKN 12. "Kebetulan di sini terdapat 15 jurusan kompetensi, tiap jurusan ada wakilnya satu, sisanya dari guru-guru MGPM dan pendamping lain," tutur Dosen Jurusan Teknik Informatika ini.

Selama kurang lebih dua hari waktu pelatihan, Hening yang juga ditemani tiga dosen dan tujuh teknisi serta tiga mahasiswanya ini memberikan materi mengenai metode pembelajaran e-learning yang terbaru dan mudah diakses bagi para guru. Dengan menggunakan perangkat lunak bernama Moodle dan Big Blue Button, maka mereka bisa menaruh dan menampilkan materi pembelajarannya di kelas. "Jadi dengan begitu, para guru apabila berhalangan hadir bisa diwakilkan dengan program tersebut," lanjut Hening.

Lebih jauh, bagi siswa SMK sendiri, ia memproyeksikan jika metode ini pasti bisa lebih efisien dan efektif dalam proses pembelajaran di kelas. Apalagi, dengan melihat kompetensi siswa SMKN 12 yang tidak sedikit harus meninggalkan jam sekolahnya demi tampil di tempat lain.

Sehingga nantinya, siswa SMKN tersebut cukup dengan login memakai akunnya. Kemudian, mereka dapat melakukan pers conference atau tatap muka dengan gurun via live streaming apabila telah sepakat online. "Bahkan melakukan ujiannya juga bisa lewat online itu, jadi tidak perlu tatap muka langsung bukan," jelas Hening.

Ia pun menyadari bahwa untuk merealisasikan metode tersebut terlebih dahulu dimulai dari para gurunya. Dengan melihat usia yang sudah tidak muda lagi, maka terkadang ia harus telaten dan pelan-pelan dalam mengajari para guru tersebut.  "Oleh karena itu, disamping kami memang ada banyak anggota dalam satu tim. Kami juga mengadakan kegiatan pendampingan seminggu sekali sampai sebulan ke depan," lanjutnya.

Ditemui secara terpisah, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum (Wakaur) SMKN 12 Surabaya, Drs Jauhariyadi MPd menyatakan dukungannya terhadap pelatihan ini. Ia yang juga merupakan peserta pelatihan mengungkapkan rasa senangnya mendapat ilmu-ilmu baru dalam bidang teknologi ini. Apalagi, dengan background sekolah yang khusus diahlikan dalam bidang desain dan IT tersebut, ilmu semacam ini sangat penting untuk dipelajari.

Terakhir, ia pun mengucapkan terimakasih  kepada para Dosen ITS tersebut. Diakuinya, melalui bantuan pengabdian yang berupa pelatihan ini sangat membantu kompetensi sekolah, terutama para guru. "Kita tahu, di kurikulum 2013 saat ini, setiap guru diwajibkan bisa melakukan pembelajaran dengan simulasi digital, jadi dengan kerjasama ini kami merasa sangat beruntung dan terbantu," pungkas guru yang akrab disapa Jauhari ini. (akh/ady)