ITS News

Sabtu, 20 Desember 2025
13 Agustus 2014, 15:08

Makanan dan Obat-obatan Dihancurkan, Baitasena Terlambat

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Tim MC keheranan mengapa bahan makanan mereka sampai tidak lolos di bea cukai Perancis. ”Padahal di Indonesia lolos, dan selama empat tahun berturut-turut di Irlandia, Kanada, Italia, juga tidak ada masalah di bea cukai,” ungkap Ahmad Bashori, ketua tim MC.

Penyitaan tersebut berdampak pada keterlambatan kapal Baitasena yang digunakan untuk berlomba. ”Kapalnya terlambat datang dua hari, seharusnya tanggal sembilan Juli sudah sampai,” ujar ahmad. Tim MC yang beranggotakan 15 orang ini akhirnya menyewa kapal penduduk sekitar untuk latihan persiapan dayung tanggal 19 Juli hingga 24 Juli 2014.

Ahmad menjelaskan bahwa penyitaan tersebut dilakukan lantaran kecurigaan petugas akan fungsi bahan-bahan pokok tersebut adalah untuk dijual kembali. ”Padahal ya buat persediaan makan kita,” ungkap Ahmad. Persediaan mereka terdiri dari berbagai macam makanan seperti beras, mie instan, sayur-sayuran, bumbu-bumbu, ikan asin, dan lain sebagainya.

”Akhirnya kami membeli lagi bahan-bahan tersebut di sana,” ujar Ahmad. Untuk obat-obatan, tim MC membeli obat dengan merek yang sama dengan produk Indonesia yang dijual di Perancis. Membeli lagi semua bahan makanan untuk seluruh tim MCI tidak menjadi masalah berat bagi tim. Hanya saja dana cadangan yang mereka anggarkan membengkak akibat pembelian tersebut. Meskipun begitu, porsi makan untuk seluruh tim tidak berkurang sedikit pun. ”Hal tersebut menjadi kebutuhan fisik tim, jadi porsinya tidak dikurangi,” ujar Ahmad.

Ahmad mengatakan bahwa bahan-bahan makanan tersebut didapat di toko-toko Asia. Kebutuhan beras biasanya di dapat tim dari toko India, Turki, dan toko-toko pengimpor beras lainnya. Semua bahan makanan dan obat-obatan yang disita petugas rencananya akan dihancurkan oleh petugas bea cukai Perancis. (oti/fin)

Berita Terkait