Dewan juri akhirnya mengumumkan semifinalis KRSI, Jumat (27/6). Namun, V-IU tak masuk dalam daftar tersebut. Gerakan V-IU memang gemulai layaknya penari. Namun gangguan yang terjadi saat putaran pertama sontak menjatuhkan nilai yang dimiliki Kontingen ITS. V-IU hanya meraih 26 poin.
Gangguan yang dialami V-IU menurut Irfan Fachruddin Priyanta, salah satu anggota tim V-IU, disebabkan karena terjadi kesalahan pada program. File-nya mengalami corrupt, sehingga data yang seharusnya masuk sebesar 100, tetapi yang diterima kurang dari 100. Kesalahan ini membuat V-IU diam tak bergerak saat pertama kali tanding.
Usai diperbaiki, robot pun kembali menari dengan indah. Namun nyatanya, keindahan gerakan V-IU masih kalah dibandingkan robot seni lainnya. Sehingga di babak kedua dan ketiga, V-IU hanya memperoleh poin masing-masing 60 dan 40.
Piala bergilir KRSI 2014 jatuh ke pangkuan Erisa dari Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS). Disusul ISOLA_A2 dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) dan Krakatau 4.5 dari STMIK Teknokrat Lampung.
Irfan mengatakan bahwa akan memperbaiki dengan baik robotnya. Ia dan tim akan mendesain V-IU menjadi humanoid dan merancang sendiri frame-nya. ”Mohon doanya semoga ke depan bisa lebih baik,” harap mahasiswa Jurusan Teknik Elektro ini. (mis/sha)
Jakarta, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menorehkan prestasi nasional dengan memborong empat penghargaan pada ajang Anugerah
Kampus ITS, ITS News — Sebagai bentuk dukungan terhadap riset energi bersih, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menerima kunjungan
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung