Ichiro berhasil unggul di putaran pertama babak penyisihan. Robot dengan setup Kidsize itu menang telak atas Sirancak VI dari Universitas Negeri Padang (UNP) dengan angka 3-0. Ichiro berhasil berjuang menjebol gawang Sirancak dengan mulus, tanpa perlawanan yang berarti.

Ichiro sempat mengalami masalah pada stage kedua. Robot yang seharusnya bisa bergerak saat dimulai itu, nyatanya masih diam. Setelah dideteksi, ternyata terdapat dua perintah wasit yang diterima Ichiro, yaitu perintah jalan dan diam. Maka tak mengherankan jika Ichiro tetap pada posisinya.

Untungnya, kondisi tersebut bisa diatasi dengan manual oleh tim, sehingga Ichiro bisa bertanding dengan normal. Meski dengan tertatih-tatih, Ichiro dengan cepat melibas Sirancak VI dengan skor telak 3-0.

Keberhasilan Ichiro berlanjut hingga babak kedua. Bertanding melawan BlueHuman-G5 dari STMIK PPKIA Tarakanita Rahmawati Tarakan, Ichiro langsung bergerak cepat ketika wasit memulai pertandingan. Terbukti, 25 detik pertama, Ichiro berhasil menjebol gawang lawan dengan satu gol.

Gerakan Ichiro yang cepat dan sigap, membuat BlueHuman-G5 tak bisa bergeming. Robot yang terdiri dari dua striker serta satu kiper itu melibas pertahanan lawan dengan mencetak empat gol dan unggul telak 4-0.

Keberuntungan Ichiro juga berlanjut di stage kedua. BlueHuman-G5 mengalami gagguan dan sering terjatuh, sehingga ada beberapa robot yang terpaksa keluar dari lapangan. Ichiro pun masih harus berjuang. Lucunya, terjadi adegan saling tendang dan menjatuhkan antar striker Ichiro.

Di balik itu, ada hal unik yang dimiliki Ichiro saat selesai mencetak gol. Ia mengangkat tangan ke atas seperti sedang melakukan selebrasi, mirip seperti pemain sepak bola yang girang karena menang. Hanifar Kahira, salah satu anggota tim Ichiro mengatakan, hal  itu memang dilakukan sebagai bentuk selebrasi kemenangan. ”Selain itu juga sebagai pertanda bahwa bola telah masuk ke gawang,” terang mahasiswa Jurusan Teknik Elektro itu. (mis/sha)