ITS News

Sabtu, 20 Desember 2025
02 Juni 2014, 09:06

ArchProject, Beri Rekomendasi untuk Surabaya Kota Kreatif

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Berbeda dengan tahun lalu, Archproject tahun ini hadir dengan mengusung tema Creative City. Acara ini bertujuan untuk kembali mengangkat isu Surabaya kota kreatif yang sempat tenggelam di masyarakat. Tidak tanggung-tanggung, acara Talk Show pada Minggu (1/6) ini nantinya akan memberikan rekomendasi kepada pemerintah Surabaya sebagai hasil diskusi.

Talk Show yang bertajuk Surabaya Creative City Or Societies? ini mendatangkan empat pembicara yang berkompeten di bidangnya. Diantaranya yaitu Gunawan Tanuwidjaja ST MSc Env Mgt, dosen Jurusan Arsitektur ITS dan Sibarani Sofian, Director of Development at AECOM Design and Planning Indonesia. Tidak hanya itu, turut hadir Alek Kowalski, Praktisi Industri Kreatif Surabaya dan Wali Kota Surabaya, Ir Tri Rismaharini MT.

Dalam pemaparannya, Sibarani menggambarkan kota kreatif adalah sebuah kota yang mampu beradaptasi dan bertahan seiring perkembangan zaman. Cara kota tersebut dalam menyelesaikan permasalahan pun dikemas dengan tidak tradisional namun tetap khas. Menurutnya, sebenarnya Surabaya merupakan kota yang sangat berpotensi untuk menjadi kota kreatif.

Berbeda dengan Sibarani, Alek lebih memilih menggambarkan tentang kondisi masyarakat Surabaya. Menurutnya, jika lebih teliti sedikit, sebenarnya banyak titik di Surabaya yang menawarkan destinasi yang khas, terutama pluralisme dalam masyarakatnya. ”Banyak kampung di Surabaya yang dihuni oleh berbagai suku tapi tetap hidup berdampingan dengan rukun,” ungkap Founder Sunday Market ini.

Tak Ingin Seperti Singapura
Sering kali Creative City digambarkan dengan kota yang memiliki bangunan modern, artistik dan futuristik sehingga mampu menarik perhatian dunia. Konsep itu merujuk pada negara terdekat dari Indonesia, yakni Singapura. Namun, dalam pemaparannya, Risma tidak ingin menjadikan kota Surabaya seperti Singapura. ”Nggak mau, saya tidak ingin membuat masyarakat saya seperti mereka, seperti  robot yang tidak bisa tersenyum,” ungkap Risma di ikuti riuh tawa peserta.

”Kiblat saya itu Korea Selatan,” canda Alumni Jurusan Arsitektur ITS ini yang semakin mencairkan suasana forum diskusi. Menurut Risma, Korea Selatan saat ini merupakan negara yang sudah maju, baik dalam segi teknologi, industri, dan budaya masyarakatnya. Sehingga ide-ide kreatif mereka selalu hidup dan mampu bersaing. ”Bahkan K-Pop (Korean-Pop, red) yang mereka miliki sudah mencapai Amerika lho,” tandasnya. (ao/fin)

Berita Terkait