Iftitah Fatapangarsa, ketua panitia, mengungkapkan acara ini sebenarnya ditujukan bagi para peserta. Ia ingin menunjukkan bahwa seorang insinyur tidak hanya bisa menjadi pekerja di lapangan, melainkan juga bisa menjadi pemimpin yang baik dan berprestasi. ”Oleh karena itu, panitia bekerjasama dengan wali kota Surabaya terkait tujuan tersebut,” ujarnya.

Pada acara gala dinner tersebut, tak kurang dari 118 mahasiswa teknik dan sains turut berpartisipasi. Mereka disuguhi beraneka ragam masakan khas Jawa Timur seperti Sate, Soto, Bakso, Rawon, hingga Kikil. Tak hanya itu, Wedang Ronde yang merupakan minuman khas masyarakat Jawa Timur juga disediakan pada acara tersebut.

Sementara itu, untuk pelaksanaan YES SUMMIT 2014 sendiri, seluruh peserta akan dibagi menjadi empat cluster. Masing-masing cluster akan diisi oleh 30 orang peserta. Keempat cluster tersebut di antaranya kereta api, transportasi darat, transportasi laut, dan transportasi air. ”Pembagian cluster ini kami sesuaikan dengan tema YES SUMMIT tahun ini, yaitu Alat-Alat Transportasi,” jelas Iftitah.

Di samping itu, saat konferensi nanti, panitia juga akan mendatangkan para engineer dari Persatuan Insinyur Indonesia (PII).  Mereka akan bertindak sebagai mentor bagi para peserta untuk menyelesaikan permasalahan yang terdapat di setiap cluster. Lebih dari itu, beberapa dosen ITS juga akan turut berpartisipasi dalam acara tersebut. ”Dosen ITS akan menjadi konsultan dalam konferensi ini,” tuturnya.

Salah satu peserta, Farhan Syakir, mengungkapkan YES SUMMIT merupakan sebuah forum diskusi yang tepat bagi calon engineer maupun scientist yang peduli terhadap nasib Indonesia di masa depan. Lebih dari itu, ia juga mengaku bahwa apa yang akan ia diskusikan saat forum nanti sesuai dengan minatnya. ”Saya lolos cluster kereta api. Hal itu sangat menggembirakan karena saya tertarik dengan hal itu dan juga akan berkunjung ke kantornya nanti,” ungkap mahasiswa Jurusan Ilmu Komputer Universitas Indonesia ini. (oti/ali)