”Setiap sore kan banyak mahasiswa ITS yang mencari takjil, kami menangkap peluang ini,” kata Nastiti Sri Fatmawati, salah satu penjual takjil. Mahasiswi Jurusan Teknik Lingkungan ITS ini mengaku berjualan bersama rekannya yang terhimpun dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) ITS di sekitar Bundaran ITS.
Bahkan, hal tersebut diikuti sepuluh rekannya yang juga membuka lapak yang sama setiap sore hari selama bulan Ramadhan berlangsung. Pihaknya menjelaskan menjajakan makanan dengan cara berkeliling di sekitar lokasi berjualan guna menjemput pembeli. ”Puding, puding,” teriak mereka beramai-ramai.
Ada juga para pedagang lain yang didominasi mahasiswa ITS yang menjual berbagai makanan dan minuman di meja yang disiapkan sendiri. Mulai dari jus, es kolak, es krim, es blewah, buah-buahan, puding, beragam kue, dan nasi bungkus menjadi sajian yang ramai dijajakan. Tak pelak, suasana di lokasi berjualan pun seakan penuh sesak kala para pembeli mulai menjamur.
Kondisi ini secara otomatis memaksa kendaraan yang lalu lalang di kawasan tersebut untuk memperlambat lajunya. Ratusan mahasiswa dan masyarakat pun menyemut di pinggir jalan yang berada tepat di depan gerbang kampus perjuangan. Alhasil, arus lalu lintas yang padat merayap di Bundaran ITS menjadi pemandangan tak terelakkan.
Menurut Nastiti, dalam sehari, ia dan rekan-rekannya bisa mendapatkan laba bersih hingga Rp 40 ribu. Padahal, ia hanya menjual 20 puding dengan modal kurang dari Rp 20 ribu. Dikatakannya, keuntungan tersebut nantinya akan digunakan untuk membantu pendanaan pada kegiatan di organisasinya. ”Kami gunakan untuk kegiatan sosial masyarakat bagi staf kami yang sedang magang di sini,” ungkapnya.
Selain itu, Nastiti mengaku, kegiatan ini hanya dijalaninya saat bulan Ramadan dan gelaran akbar lain yang mengundang keramaian. Dengan cara itu, ia optimis dapat membantu kebutuhan finansial yang diperlukan organisasinya.
Kembangkan Wirausaha
Jika Nastiti ngabuburit dengan berwirausaha untuk menambah pemasukan keuangan BEM ITS, lain lagi dengan Lika Dian Vitranto. Mahasiswa Jurusan Teknik Mesin ITS ini justru telah memiliki bisnis pribadi. Sehingga, ia mengisi waktu ngabuburit dengan berjualan produknya untuk menambah keuntungan.
Mahasiswa yang akrab disapa Vitran ini dengan sabar melayani pembeli yang menginginkan milk tea beverage buatannya. Minuman yang mengkombinasikan susu dan teh itu tersedia dengan enam varian rasa. Mulai dari gurin, orenji, taro, cappocino cincau, cochocino cincau, dan european mixed nut coffee. Tak tanggung-tangung, Vitran memasok bahan baku untuk pembuatan minuman itu dari Singapura.
”Saya memulai usaha ini belum lama kok, sejak April 2014 lalu,” ungkap Vitran ketika ditemui ITS Online, Kamis (8/7). Meski begitu, ia bertutur telah mengantongi omzet sebesar Rp 18 juta hingga 21 juta per bulan. Padahal, ia hanya memiliki modal awal sebesar Rp 75 ribu. Bahkan, keuntungannya meningkat drastis di bulan Ramadan, ”Mencapai 50 persen,” akunya.
Minuman hasil kreasi tangannya kini laku cukup keras di pasaran. Sampai saat ini, minuman tersebut telah diditribusikan dalam bentuk botol di 22 kantin di lingkungan kampus. Selain botol, tersedia pula produk dalam kemasan gelas. ”Yang gelas dipasarkan oleh karyawan saya menggunakan rombong di dua swalayan Kota Surabaya, yaitu Ria Swalayan dan Indomaret Jalan Diponegoro,” ujarnya.
Tak hanya itu, minuman yang telah memilki paten dengan nama sesuai nama pembuatnya, Vitran itu, akan diikutkan dalam kompetisi bergengsi bertajuk Wirausaha Muda Mandiri (WMM) dan Diplomat Success Challenge 2014. ”Bantuan modal yang saya dapat jika menang nantinya akan saya gunakan untuk membuat inovasi Vitran yang tahan lama hingga minimal satu tahun,” pungkasnya bersemangat. (mis/man)
Jakarta, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menorehkan prestasi nasional dengan memborong empat penghargaan pada ajang Anugerah
Kampus ITS, ITS News — Sebagai bentuk dukungan terhadap riset energi bersih, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menerima kunjungan
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung