Pendapatan APBN terdiri dari pendapatan untuk gaji, beasiswa, tunjangan profesi (APBN rutin), perawatan, dan investasi pengembangan (APBN eks-pembangunan). APBN pengembangan ditentukan berdasarkan usulan pengembangan perguruan tinggi dan situasi dana di Kemdikbud RI. Jika dibandingkan dengan PTN ternama lainnya, nilai anggaran ITS yang bersumber dari APBN relatif kecil.
Program yang dilakukan ITS untuk meningkatkan sistem pendapatan antara lain melalui peningkatan kinerja dan target revenue unit pengelola aset; peningkatan kinerja jurusan dan program studi; peningkatan kinerja laboratorium dan Pusat Studi; serta implementasi perencanaan fisik dan anggaran secara terintegrasi.
Capaian kinerja program penguatan sistem pendapatan diukur dalam tujuh indikator kinerja. Antara lain, indikator berupa dokumen kebijakan sistem pendapatan merupakan ukuran untuk aktivitas evaluasi dan perbaikan sistem perencanaan penerimaan anggaran ITS. Mekanismenya dilakukan dengan melaksanakan kegiatan pembenahan manajemen SDM, sarana dan prasarana departemen atau unit.
Hambatan dalam proses pelaksanaannya adalah belum semua unit melaporkan jumlah penerimaan ke ITS, karena adanya keluhan kesulitan dalam penggunaan secara cepat dan adanya biaya untuk institusi. Solusi yang sedang diupayakan adalah menyusun mekanisme yang fair dengan melibatkan unit kerja.
Indikator berupa jumlah proposal untuk dana APBN Investasi dan jumlah proposal untuk dana APBN-P merupakan ukuran-ukuran untuk aktivitas penguatan organ perencana fisik bangunan dan lingkungan. Sub-aktivitas dari aktivitas tersebut adalah penyelenggaraan program penguatan perencana fisik bangunan dan lingkungan. Mekanismenya, dilakukan kegiatan pembenahan manajemen SDM, sarana dan prasarana departemen/unit.
Hambatan yang terjadi, yaitu efektivitas rendah karena tenaga kerja masih bersifat magang, sarana dan prasarana juga masih terbatas. Dengan demikian, solusi yang diusahakan yaitu meningkatkan kepastian karyawan dengan mengubah status magang ke honorer/tetap sesuai kebutuhan serta mengadakan beberapa peralatan perkantoran yang diperlukan mendesak.
Indikator jumlah proposal untuk dana hibah dalam negeri, jumlah proposal untuk dana hibah luar negeri, jumlah proposal hibah CSR merupakan representasi dari aktivitas penguatan organ perencanaan anggaran. Sub-aktivitas dari aktivitas utama tersebut adalah program penguatan perencanaan anggaran pendapatan dan penggunaan ITS. Mekanismenya, dengan cara membentuk dan mengoptimalkan fungsi dan kinerja tim perencanaan anggaran.
Hambatan yang muncul yaitu, adanya batas waktu yang sangat pendek dari Kemdikbud dan Kemenkeu serta ketidakpastian jadwal sehingga mempersulit proses pengerjaan. Solusi yang diusahakan yaitu terus melakukan antisipasi lebih awal dalam perencanaan. Hal-hal tersebut juga berlaku untuk indikator jumlah proposal untuk dana APBN-P.
Indikator jumlah Kontrak Kerjasama dan jumlah Proposal Hibah CSR juga merepresentasikan aktivitas peningkatan kinerja laboratorium dan Pusat Studi. Mekanisme pelaksanaan aktivitas tersebut yaitu, dengan melakukan koordinasi dan sosialisasi peningkatan kinerja dan Laboratorium dan Pusat Studi.
Hambatan yang ada hingga saat ini, yaitu aktivitas belum sepenuhnya dilaksanakan, karena baru sebatas sosialisasi di tingkat jurusan. Solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut yaitu dengan segera melakukan koordinasi di tingkat Laboratorium dan Pusat Studi. (*)
Jakarta, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menorehkan prestasi nasional dengan memborong empat penghargaan pada ajang Anugerah
Kampus ITS, ITS News — Sebagai bentuk dukungan terhadap riset energi bersih, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menerima kunjungan
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung