ITS News

Jumat, 19 Desember 2025
24 April 2014, 11:04

RDBI 2014, Gandeng ITS Sebagai Mitra

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Dr Agus Windarto DEA, anggota ITS Design Center sekaligus Steering Committee RDBI  menjelaskan skema perlombaan RDBI 2014. Agus beranggapan, beberapa sistem tengah mengalami perubahan, seperti pada aspek lokasi sosialisasi. Sebelumnya, Jakarta, Bandung, Yogyakarta, dan Bali adalah empat kota besar yang menjadi rujukan lokasi sosialisasi karena dianggap sebagai kota kreatif. "Namun, saya sangat mengusahakan kota Surabaya dan Malang untuk masuk dalam daftar sosialisasi kali ini," ujar Agus pada sosialisasi RDBI di gedung Robotika ITS.

Ia menjelaskan dalam perlombaan ini para peseta tidak iming-imingi hadiah apapun. Menurutnya, nantinya ke-20 pemenang akan dimasukkan ke dalam database Indonesia Kreatif dan diberikan kesempatan untuk mengikuti kompetisi One Hundred Percent Design London secara gratis. Selain itu, para pemenang juga akan mengikuti program pengembangan kapasitas oleh Kementrian Parekraf RI yang terbagi menjadi tiga kegiatan, yaitu pameran, pendampingan dan pelatihan, serta studi banding menuju kegiatan berskala internasional.

Miza Allan de Neve, salah satu panitia menekankan para peserta sebaiknya memperhatikan nilai-nilai desain industi yang dapat dibuat dalam partai besar. "Selama ini, peserta hanya berhenti pada prototype dan pameran saja. Ketika mendapat pesanan dalam jumlah banyak, mereka selalu kebingungan karena desainnya tidak cocok untuk ukuran dunia industri," ujarnya. Allan juga menjelaskan desain yang dibuat harus berkaitan dengan pariwisata dan ekonomi kreatif dimana mengandung nilai sosial dan ekonomis yang dapat mengentas permasalahan yang ada.

Lebih lanjut, anggota Asosiasi Desainer Produk Indonesia, Agus menjelaskan kriteria peserta yang dapat mengikuti kegiatan ini pun terbatas. Agus menjelaskan hanya desainer, arsitek, calon desainer, dan calon arsitek saja yang dapat turut serta dalam gelaran tahunan ini. "Peserta dari jurusan selain desain dan arsitek tidak bisa mengikuti perlombaan ini, kecuali dia punya usaha dalam dunia desain," tambah pria yang juga staf pengajar Jurusan Desain Produk Industri (Despro) ITS ini. Selain itu, peserta juga terbagi menjadi dua kriteria, yaitu kelompok A dan B yang masing-masing berusia di bawah dan di atas 35 tahun.

Tak lupa, ia juga menyebutkan bahwa sebelumnya terdapat mahasiswa Despro ITS, Rizna Eka Nursanti yang berhasil masuk ke dalam 20 besar pemenang dari kategori kelompok A. Alhasil, ia pun dapat melenggang ke Inggris untuk mengikuti kompetisi One Hundred Percent Design London setelah menyingkirkan 500 peserta lainnya. "Semoga tahun ini jumlah peserta asal ITS yang masuk 20 besar pemenang dapat meningkat," ujar Agus. (oti/man)

Berita Terkait