Dalam konferensi pers yang diadakan di Hotel Swiss Bellin ini, YES Summit menghadirkan para tokoh yang ahli dalam bidang transportasi. Para tokoh ini membahas betapa pentingnya permasalahan transportasi sehingga dibutuhkan pemecahan masalah oleh mahasiswa sains dan teknik.
Prof Daniel M Rosyid PhD M RINA selaku perwakilan dari Persatuan Insinyur Indonesia (PII) mengatakan bahwa pengembangan sektor transportasi terlalu berfokus pada inovasi transportasi jalan raya. Padahal, terdapat banyak permasalahan yang lain dalam sektor transportasi.
Karenanya, menurut Daniel, adanya YES Summit dapat mendorong pemerintah untuk segera mengembangkan transportasi, baik di sektor darat, laut, udara, maupun kereta api. Daniel menambahkan bahwa mahasiswa perlu bersuara supaya pemerintah lebih berkonsentrasi pada pengembangan transportasi khususnya wilayah terpencil. ”Hasil dari YES Summit ini juga dapat diberikan kepada kabinet baru Indonesia sebagai pertimbangan penyelesaian permasalahan transportasi Indonesia,” ungkapnya.
Tidak hanya itu, Edi Priyanto SKM MM, kepala humas PT Pelayaran Indonesia (Pelindo) III menambahkan bahwa saat ini terdapat gap antara kebutuhan infrastruktur dan ketersediaan ide serta inovasi yang dapat digunakan. Pasalnya, saat ini peringkat infrastruktur transportasi Indonesia berada dibawah Vietnam dan Malaysia. Maka dari itu, pemuda Indonesia harus peka terhadap masalah transportasi. Mahasiswa harus punya ide dan inovasi untuk masalah ini. "Kami tidak ingin bangsa ini terpuruk," tandasnya.
Senada dengan kedua pembicara, Ir Wahid Wahyudi MT, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) dan LLAJ Provinsi Jawa Timur mengatakan bahwa saat ini, pembangunan infrastruktur transportasi di Indonesia tidak dapat mengikuti perkembangan teknologi kendaraan yang semakin modern. ”Karenanya, saya memberikan super apresiasi kepada BEM ITS yang menggelar YES Summit untuk meningkatkan inovasi bidang transportasi,” pujinya.
Apalagi, pembahasan cluster dan sub-cluster dalam YES Summit sesuai dengan permasalahan dari Dishub dan kajian dari PII serta Pusat Studi Transportasi dan Logistik ITS. Cluster mencakup empat hal yakni transportasi darat, laut, udara dan kereta api. Permasalahan di darat, Wahid membutuhkan solusi terkait penyebab kerusakan jalan raya yang selalu berulang setiap tahun dengan prosentase tinggi. Di Jawa Timur (Jatim) sendiri misalnya, sebanyak 52 persen kasus kelebihan kapasitas.
Wahid telah membuat peraturan daerah (Perda) mengenai kebijakan transportasi di wilayah Jawa Timur. Perda yang berisi truk pengangkut barang yang melebihi kapasitas akan didenda sebesar 400 persen lebih banyak dari denda yang sebelumnya. Namun, mirisnya, jumlah truk yang overload tidak berkurang, tetapi tetap stagnan pada angka 52 persen." Maka dari itu perlu inovassi dari para insinyur muda, untuk mengatasi masalah ini", ujarnya.
Ia juga menyoroti mengenai transportasi yang dilakukan di wilayah atau pulau-pulau terpencil itu sangat diperlukan ."Itu dapat diwujudkan dengan membuat dermaga kapal dan landasan pesawat terbang untuk sarana transportasi pulau-pulau yang tidak terakses,"pungkasnya. Wahid berharap, dari konferensi ini dapat melahirkan solusi yang konkret, dengan melahirkan infrastruktur yang murah untuk pembangunan ,agar dapat mengakses pulau terpencil. (ila/fin)
Jakarta, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menorehkan prestasi nasional dengan memborong empat penghargaan pada ajang Anugerah
Kampus ITS, ITS News — Sebagai bentuk dukungan terhadap riset energi bersih, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menerima kunjungan
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung