Ketua pelaksana, Amiril Mu’minin menerangkan gelaran berusaha dicanangkan setiap tahunnya, hanya saja selalu berbeda lokasi dan sasaran dari tahun ke tahun. "Ini agenda tahunan kami, tahun kemarin kami mengadakannya di yayasan kanker di wilayah Surabaya. Tahun ini, kami rencanakan di SLB Grahita Sari ini," paparnya.
Selain mengadakan kunjungan, pemberian pelatihan sederhana di bidang kerajinan tangan dan outbond menjadi rangkaian acara ini. Tak lupa, turut dilakukan penyerahan bantuan berupa sejumlah uang tunai yang telah dikumpulkan oleh mahasiswa JTI. "Penyerahannya akan dilakukan nanti di akhir acara. Bingkisan ini merupakan sumbangan dari mahasiswa JTI senilai ratusan ribu rupiah," ujar pria asal Madura ini.
Lebih lanjut, ia mengatakan program ini memang bertujuan untuk mengenalkan Sekolah Luar Biasa (SLB) kepada mahasiswa JTI. Dengan begitu, kegiatan ini dapat menumbuhkan kepekaan sosial sekaligus meningkatkan keceriaan anak-anak yang cenderung tidak percaya diri dan minder dengan pergaulan seperti pada umumnya. "Sebenarnya mereka punya harapan yang tinggi, hanya saja kurang dukungan. Kami juga mengurangi rasa minder dengan melakukan interaksi kepada mereka, berbaur saja dengan mereka," jelas mahasiswa angkatan 2012 ini.
Selain itu, ia juga menjelaskan dipilihnya SLB ini sebagai sasaran kegiatan sosial HMTI adalah karena jarak lokasinya yang relatif dekat dengan kampus ITS. Selain itu, SLB yang berdiri sejak tahun 1988 oleh perkumpulan Dharma Wanita Surabaya ini memang memerlukan bantuan walau hanya bersifat sederhana seperti ini. ”Tujuan utama lembaga ini adalah untuk mendidik anak-anak yang memiliki keterbelakangan secara mental, kami berusaha membantu sebisa mungkin,” ucapnya.
Pun demikian, meski hingga kini telah memiliki enam tenaga pengajar, nyatanya dirasakan oleh para guru tidak mudah mengurus siswa-siswi yang berjumlah 25 anak ini. "Perbandingannya satu banding lima hingga satu banding delapan, hal ini didasarkan karena khusus untuk anak autis harus ditangani secara langsung atau head to head," ucap Soelistyowati M MPd, Kepala SLB Grahita Sari Surabaya.
Menurutnya, SLB Grahita Sari Surabaya sejauh ini telah mengasuh anak-anak dengan kelainan seperti tuna rungu, tuna wicara, tuna daksa, tuna grahita dan autis selama beberapa waktu. Ia pun mengapresiasi kegiatan yang diusung ini karena dapat juga menyenangkan anak-anak yang berada di SLB. "Senang ada kunjungan seperti ini, bisa melatih soft skill anak-anak. Karena kita juga ingin anak-anak bagus secara soft skill," kesan Soelistyowati kepada ITS Online. (riz/man)
Jakarta, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menorehkan prestasi nasional dengan memborong empat penghargaan pada ajang Anugerah
Kampus ITS, ITS News — Sebagai bentuk dukungan terhadap riset energi bersih, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menerima kunjungan
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung