Suyono menjelaskan bahwa coating atau pelapisan digunakan untuk mencegah korosi, tahan terhadap api, dan menahan slip. Tak hanya itu, benda yang diberi pelapisan pun akan mudah menyerap sinar matahari, menyerap sinar radar, dan tahan terhadap gesekan."Orang awam biasa menyebut pengecatan," ucapnya.

Dalam dunia perkapalan, coating sangat berguna dalam fouling control, yakni mencegah tumbuhan lumut dan binatang laut agar tidak tumbuh di lambung bawah kapal ketika sedang berlayar. Pasalnya, jika tiram binatang laut tumbuh di lambung  kapal, akan mengakibatkan  terhambatnya  laju kapal.

Tak hanya itu, Suyono juga menjelaskan bahwa dengan adanya tumbuhan di lambung kapal, bisa mengurangi 10-40 % kecepatan kapal dan mengakibatkan pemborosan bahan bakar. ”Selain itu, tiram juga merusak pelat bagian  lambung kapal, dikarenakan akarnya yang tajam dapat menembus plat tersebut," ucap pria yang berkerja di bidang coating selama 12 tahun ini.

Suyono menambahkan, Indonesia merupakan negara extreme fouling environment. Pasalnya, di perairan Indonesia pertumbuhan tiram sangat subur, karena itu diperlukan pengecatan dibagian lambung kapal. 

Pengecatan juga berguna menahan api. Soyono memisalkan,  ketika terjadi kebakaran di suatu gedung,pelat-pelat besi atau baja yang sudah dilapisi cat penahan api akan berfungsi untuk menahan sementara api tersebut . "Untuk menjeda waktu dalam melakukan evakuasi korban," jelasnya. Selain itu, dibagian pertahanan, angkatan laut biasanya menggunakan pelapisan cat di body kapalnya, berguna untuk menyerap  sinyal radar agar tidak dilacak oleh musuh.

Suyono menuturkan di Indonesia seorang coating inspector jumlahnya sangat sedikit. Padahal, Indonesia saat ini membutuhkan banyak coating inspector. Di akhir acara, Suyono pun berpesan kepada mahasiswa agar sejak dibangku perkuliahan sebaiknya berkonsentrasi  dan kompetitif menggeluti  bidang coating karena jumlahnya masih sedikit. (ila/sha)