Hasil tersebut sekaligus menandai tim mana yang berhasil merebut hadiah sebesar Rp 12 juta untuk juara pertama Inchall 2014. Meski sempat mengalami penurunan motivasi, tim yang di gawangi oleh Williyanto Wirya Dinata, Vincent dan Angeline Elita Howarda ini mengaku tidak menyangka akan meraih kemenangan pada kegiatan ini. Pasalnya, Willy, ketua tim menjelaskan bahwa Tim Gees sempat berada di posisi keenam pada Stage 1. ”Padahal pada tahapan tersebut akan di ambil lima tim terbaik,” ucap Willy.
Sama halnya dengan Tim Gees, Tim Efek Rumah Kaca (ERK), kontigen ITS Surabaya justru dibuat kaget dengan kemenangannya yang berhasil membawa pulang hadiah senilai Rp 8 juta. Tim yang beranggotakan Rino Supriadi Putra, Muhammad Fazlurrahman Arief, dan Kevin Adisetya ini merasa cukup senang meski harus finish di tempat kedua.
Hal ini sesuai dengan pernyataan ketua Tim ERK, Rino, yang mengungkapakan bahwa memang tidak ada persiapan apapun sebelum perlombaan dimulai. ”Sebenarnya mau diadakan, tetapi selalu terhalang dengan waktu yang tidak cocok antara satu sama lain,” ucapnya. Selain itu, Rino juga menjelaskan terdapat kesulitan pada babak Grand Final yang mereka hadapi disaat kunjugan perusahaan ke PT Petrokimia Gresik di hari sebelumnya.
Ia menjelaskan, permasalahan kasus yang diberikan oleh perusahaan benar-benar nyata dan kompleks. ”Harus ditinjau dari segala aspek. Seperti proses produksi, pola distribusi dan proses penyimpanan dalam gudang ataupun nilai ergonomisnya. Dan semua itu harus diselesaikan secara terintegrasi,” terang mahasiswa angkatan 2011 ini.
Lebih lanjut, di posisi ketiga pun diisi oleh tim UAJY Challengers yang berasal dari Universitas Atma Jaya Yogyakarta. Tim yang diprakarsai oleh Nia Tania, Gabriella Noviani, dan Asa Adiaji S ini berhasil menyabet uang tunai sebesar Rp 5 juta. Lalu disusul oleh tim Unpar-B yang mewakili Universitas Parahyangan Bandung. Tim yang beranggotakan Callista Theodora, Sandy Budimansyah, dan Eudya ini berhak mendapat hadiah sebesar Rp 3 juta. Sedangkan di posisi kelima terdapat Tim Anak Mama yang merupakan perwakilan dari Universitas Gajah Mada Yogyakarta. Indri Claudia Magdalena M, Febrianti Hutabarat, dan Ni Putu Agustin Putriani yang merupakan anggota tim ini berhasil mendapat toal hadiah sebesar Rp 2 juta.
Di akhir, semua tim pun menginginkan agar kompetisi yang berorientasi pada penyelesaian permasalahan bisnis ini dapat berlangsung terus menerus nantinya. Bahkan, tidak sedikit diantara mereka yang menginginkan gelaran ini dapat dihelat setiap tahunnya. ”Tidak setiap dua tahun sekali,” Ucap Indri, Ketua Tim Anak Mama. Tak lupa, kelima tim finalis berharap bahwa solusi yang coba mereka berikan pada saat babak Grand Final dapat bermanfaat bagi PT Petrokimia Gresik. (ao/man)
Jakarta, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menorehkan prestasi nasional dengan memborong empat penghargaan pada ajang Anugerah
Kampus ITS, ITS News — Sebagai bentuk dukungan terhadap riset energi bersih, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menerima kunjungan
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung