”Saya ingin membuat yang memang aplikatif untuk masyarakat,” ujar mahasiswa yang mengambil fokus bidang elektro biomedis tersebut. Dibawah bimbingan langsung Dr Tri Arief Sardjono ST MT dan Pujiono ST MT, Dito memilih untuk mengembangkan alat Elektro Laring ini sebagai TA-nya.
”Alat elektronik pengganti pita suara ini sebelumnya sudah pernah menjadi bahasan tugas akhir di lulusan 2010 dan 2012,” jelasnya. Namun, ada beberapa aspek yang belum maksimal sehingga Dito ingin menyempurnakannya. Tidak hanya itu, alat Elektro Laring yang telah dikembangkan dan diimpor saat ini pun harganya lebih mahal. Sehingga, hal ini menjadi alasan kuat baginya untuk mengembangkan Elektro Laring.
”Saat ini, peralatan teknik biomedik di Indonesia masih sangat kurang, banyak yang masih harus impor. Ini sangat memprihatinkan,” ujar sosok yang pernah menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Internal BEM ITS 2011/2012 tersebut. Hal itulah yang menjadi alasannya memilih fokus terhadap bidang biomedik.
Jakarta, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menorehkan prestasi nasional dengan memborong empat penghargaan pada ajang Anugerah
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung
Kampus ITS, ITS News — Guna meneguhkan komitmen sebagai World Class University (WCU), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menyiapkan