Ada judul besar tertulis di layar depan forum ini, Preferensi Mahasiswa ITS terhadap Masterplan ITS. Acara Ngorbits yang dimotori oleh Kemendagri BEM ITS ini memang ditujukan untuk menampung prioritas kebutuhan mahasiswa dalam pembangunan kampus ITS. ”Hasil dari diskusi malam ini akan menjadi bahan diskusi di Ngorbits selanjutnya nanti bareng BPS,” ujar Brahmato Anggoro, Menteri Koordinator Dinamika Kampus.
Bram yang juga memimpin diskusi tersebut menyampaikan keluaran dari Ngorbits tersebut adalah berupa data-data valid yang menunjukkan preferensi dari KM ITS untuk Masterplan ITS. Sebelumnya, dari BEM ITS sendiri telah melakukan jaring aspirasi ke setiap fakultas dengan menyebarkan total 1000 kuisioner. Dan di acara Ngorbits sendiri, mahasiswa difasilitasi untuk menyampaikan aspirasinya.
Sebagian besar peserta diskusi mengeluhkan tentang lahan parkir yang ada di kampus. Awalnya, pendapat ini datang dari seorang peserta dari UKM Astronomi. Mahasiswa Jurusan Sistem Informasi tersebut menyebutkan bahwa ITS membutuhkan lahan parkir universal. Selain bisa lebih terpusat dan terjaga keamanannya, juga untuk mengurangi polusi dari kendaraan yang biasa lalu lalang di dalam kampus. ”Untuk mendukung adanya parkiran universal tersebut, pemanfaatan sepeda kampus dan bus keliling harus segera direalisasikan,” tekannya.
Beberapa peserta lain juga menyampaikan unek-unek perihal parkiran kampus. Peserta dari Biologi misalnya, pernah mengalami aksi penggembosan ban motor saat memarkir motornya lebih dari pukul 22.00. Belum lagi untuk jurusan-jurusan lain yang tempat parkirnya memiliki jam tutup. Dari situ biasanya terjadi parkiran liar yang malah mengancam keamanan. ”Padahal seringkali mahasiswa memang benar-benar butuh untuk ke kampus jam segitu,” imbuhnya.
Sedangkan peserta dari Jurusan Arsitektur menyampaikan pendapat dengan perspektif berbeda. ”Sebenarnya tidak ada masalah di penyediaan lahan parkir, masalahnya ada di pemanfaatannya,” katanya.
Peserta dari Jurusan Teknik Sipil pun turut menambahkan pernyataan tersebut. Ia menyebutkan masih ada kesenjangan antar jurusan, ada yang parkirannya dibuka 24 jam, ada pula yang hanya sampai jam 21.00. ”Ketika saya tanyakan, aturan tersebut sudah menjadi keputusan Badan Pengawas, padahal seharusnya WR II bisa langsung mengambil keputusan,” ungkapnya.
Tuntutan untuk menyampaikan ke WR II tersebut oleh pihak BEM akan ditampung terlebih dahulu untuk ditindaklanjuti. ”Sebenarnya jangkauan kami tidak sampai ke WR II, namun akan kami coba menyampaikannya terlebih dahulu ke BPS,” kata Bram. (oly/izz)
Kampus ITS, ITS News – Transparansi informasi merupakan hal yang krusial dalam keberlanjutan sebuah institusi. Berangkat dari inisiasi tersebut,
Surabaya, ITS News – Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) memperkuat perannya dalam mendorong pendidikan berkelanjutan melalui audiensi bersama Dinas
Kampus ITS, ITS News — Apresiasi mahasiswa yang aktif berorganisasi, Lembaga Pengelola Dana Abadi (LPDA) Institut Teknologi Sepuluh
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) bersama Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) secara resmi