Berbagai informasi telah dikaji para KM ITS dari beberapa sumber seperti Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD), Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan relawan lainnya. Dari kajian ini tercatat tidak hanya kerugian materiil saja tetapi juga memakan korban seperti yang dijelaskan oleh Menteri Sosial Masyarakat (Mensosmas) BEM ITS. "Berdasarkan informasi yang saat itu kita dapat, tercatat 50 persen pengungsi pulang ke keluarganya dan lima orang meninggal di Malang," jelas Yunus Zarkati Kurdiawan.
Kajian tersebut menjadi modal persiapan KM ITS untuk mengunjungi titik pusat pengungsian pada Senin (17/2). Yunus mengatakan kegiatan ini adalah dari KM ITS yang berkoordinasi dengan PENS. ”Terdapat 13 relawan ITS dan tujuh relawan dari PENS yang diberangkatkan. Ada tiga sasaran daerah yaitu Malang yang sudah diwakili oleh UKM Siklus dan tujuan pertama kita ke Kediri lalu ke Blitar," ujar Yunus.
Teknik penggalangan dana yang dilakukan oleh KM ITS ada dua cara, yaitu penggalangan dana secara eksternal yang dilakukan oleh BEM ITS dan BEM Fakultas di beberapa tempat di Surabaya. Kemudian penggalangan dana secara internal yaitu bertempat di setiap jurusan oleh Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ). ”Dari penggalangan dana eksternal, kami mengumpulkan dana sebesar Rp 7.060.100, jumlah tersebut akan bertambah dari alumni dan penggalangan dana internal," jelas Yunus.
Adanya Mahasiswa Tanggap Bencana (Mahagana) di ITS menjadi berkah tersendiri bagi kegiatan ini. Mahagana ITS turut menjadi sumber informasi mengenai langkah-langkah apa saja yang harus dilakukan relawan dan segala hal yang dibutuhkan untuk para korban bencana alam.
"Kita ke sana membantu, jangan sampai kita yang malah dibantu jadi memang kita harus memiliki persiapan yang matang, untungnya ITS memiliki Mahagana," ungkapnya.
Beberapa kebutuhan korban bencana yang sudah tercatat seperti selimut, obat-obatan, penanganan masalah untuk Mandi Cuci Kakus (MCK) dan dapur umum di tempat pengungsian tersebut telah disediakan lengkap oleh BEM ITS. Tak hanya logistik, tetapi penanganan trauma yang dialami beberapa korban pun telah dipersiapkan. Dan teknis kelanjutan dari para relawan ITS dan PENS adalah pengiriman relawan setiap tiga hari sekali untuk mengontrol keadaan di sana dan memberi bantuan hingga sudah tidak dibutuhkannya relawan lagi. (riz/izz)
Jakarta, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menorehkan prestasi nasional dengan memborong empat penghargaan pada ajang Anugerah
Kampus ITS, ITS News — Sebagai bentuk dukungan terhadap riset energi bersih, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menerima kunjungan
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung