ITS News

Sabtu, 20 Desember 2025
10 Februari 2014, 04:02

Lagi, Sapu Angin ITS Juarai SEM 2014

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Kemenangan Tim SA dalam SEM 2014 kelas Urban Concept dengan bahan bakar Fame ini merupakan kali keempatnya diraih. Dengan capaian 151,41 km/liter, ITS mampu unggul dalam kompetisi mobil hemat bahan bakar tingkat internasional ini. ”Pada awalnya target yang terpasang mencapai 200 km/liter, namun karena sirkuit yang berbeda dari sebelumnya jadi tidak dapat melampaui target tersebut,” ujar Ir Bambang Pramujati MSc PhD, Ketua Jurusan Teknik Mesin.

Bambang menjelaskan bahwa sirkuit race saat ini lebih sempit dari sebelumnya di Sepang. Sehingga, lalu lintas menjadi padat dan mengakibatkan mobil sering melakukan pengereman. Senada dengan Bambang, pembimbing Tim SA, Ir Witantyo Msc M Eng juga menyebutkan akibat sirkuit sempit jumlah stop ditambah dari yang mulanya empat kali menjadi 10 kali. ”Selain itu ada larangan mendahului ketika di tikungan, jadinya lebih banyak menggunakan rem,” imbuh Wityanto.

Selain kendala sirkuit, hal yang paling disayangkan Bambang adalah kerancuan jadwal yang dibuat oleh panitia. Pasalnya, cuaca dan temperatur di sana sangat mempengaruhi performa driver. ”Terjadi sore tadi, tiba-tiba dibuka jadwal race lagi di mana cuaca lebh stabil, sedangkan ITS sudah melakukan race saat cuaca panas sekitar jam satu siang,” cerita Bambang.

Untungnya, persiapan yang telah dilakukan oleh tim SA sudah dari jauh-jauh hari, sehingga tim mampu menghadapi kendala tersebut.Menurut Bambang, tiap tahunnya pun terdapat pembinaan tim. Selain itu juga ada kompetisi sejenis SEM tingkat nasional yang biasa dikenal sebagai
Indonesia Energy Marathon Challenge (IEMC), dan tentunya ada fabrikasi
maupun workshop jurusan yang semakin mematangkan kesiapan tim. ”Kami
juga sediakan kantor untuk tim bekerja,” tambah Bambang.

Pada awalnya, ITS mengirim dua tim dalam SEM 2014 ini, yaitu Sapu Angin Team 2 dan Antasena. Total dari Indonesia sendiri ada 18 tim yang ikut serta. Tiga tim mendapat juara dua dan empat tim juara satu. ”Tapi sayang, Antasena yang mengikuti kelas prototype bahan bakar hidrogen mengalami kerusakan pada fuelcell-nya,” jelas Wityanto yang dihubungi melalui email.

Dengan adanya prestasi ini, Bambang mengharapkan hal tersebut mampu menstimulus inspirasi dan motivasi kaum muda untuk menciptakan sesuatu yang baru dengan ilmu yang mereka pelajari. Ia juga menyampaikan bahwa pada bulan Agustus yang akan datang, Tim Sapu Angin Speed akan kembali berlaga di ajang balap mobil formula internasional di Jepang. ”Kita berharap untuk terus dapat mengembangkan dan berprestasi dalam event nasional ataupun internasional lainnya,” pungkasnya. (oly/sha)

Berita Terkait