ITS News

Sabtu, 20 Desember 2025
08 Februari 2014, 15:02

Adu Kecerdasan Dalam Gelaran EPC 2014

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Sony Andrianto, penanggung jawab EPC mengatakan, tujuan digelarnya acara ini adalah sebagai wadah untuk menguji kemampuan siswa SMA dalam bidang fisika terapan. Menurutnya, saat ini ilmu fisika terapan dirasa sangat penting guna menghadapai persaingan industri di era globalisasi. "Fisika terapan lebih aplikatif, ini yang kita butuhkan. Apalagi ASEAN Economic Community (AEC) 2015 juga sudah semakin dekat," jelasnya.

Tercatat, terdapat lebih dari 1600 tim yang turut berpartisipasi pada gelaran EPC kali ini. setiap tim terdiri dari dua orang. Kompetisi ini sendiri dibagi menjadi empat babak. Antara lain, babak penyisian, perempat final, semi final, dan terakhir babak final. Babak penyisian dilakukan di sembilan rayon yang tersebar di seluruh Indonesia. Sementara bagi peserta yang tidak terdapat rayon EPC di kotanya, dapat mengerjakan via online. "Lalu, 116 tim terbaik kami undang ke ITS untuk mengikuti babak perempat final," terang Sony.
Pada babak perempat final, peserta masih tetap harus menjawab setiap soal yang diberikan. Dalam hal ini, soal yang diberikan meliputi soal fisika teori dan fisika terapan. "Di Fisika terapan itu terdapat ilmu-ilmu yang dipelajari di JurusanTeknik Fisika," imbuhnya.
Setelah itu, 20 tim terbaik akan lolos ke babak semi final. Di babak ini, mereka tetap mengerjakan soal. Namun bedanya, di sini setiap tim diberi waktu yang cukup singkat untuk menyelesaikan soal-soal tersebut. Peserta harus mengerjakan tiga soal dalam waktu 10 menit saja. "Tahap ini berlangsung lima kali, jadi ada 15 soal yang harus dikerjakan dalam waktu 50 menit," tutur Sony.
Tak hanya itu, mereka juga harus mengikuti seleksi bertajuk Rally Lab. Dalam hal ini, kemampuan memanajemen diri menjadi kunci sukses melewati babak. "Mereka harus mengestimasi waktu, poin, dan juga kemampuannya dalam mengerjakan soal," ungkap mahasiswa angkatan 2012 ini. Ketika mereka tidak bisa menjawab, maka soal harus dikembalikan ke panitia. Tindakan tersebut akan membuat poin mereka berkurang.
Lima tim terbaik di babak semi final berhak melaju ke babak final yang diselenggarakan di Grha ITS, Jumat (7/2). Proses seleksi pada babak final jauh lebih ketat. Pasalnya, finalis harus melewati tiga tahapan, yaitu problem solving, presentasi, dan Lomba Cerdas Cermat (LCC). Bahkan, mereka kerap beradu argumen dengan dewan juri yang diantaranya adalah dosen di jurusan Teknik Fisika. "Jika ada kesalahan argumen, maka akan ada pembenaran dari dewan juri," tambah Sony.
Dengan adanya EPC, ia berharap agar ilmu fisika bisa digemari oleh para pelajar. Selain itu, ia pun berharap agar setiap siswa bisa mengembangkan potensi yang mereka miliki. Menurutnya, ini merupakan suatu hal yang sangat penting. (guh/fin)

Berita Terkait