Oleh : Dadang ITS |
277
|
Source : -
LKTI EPW 2014 mengusung tema Suistanable Energy for Eco Building. Semakin majunya teknologi yang diimbangi dengan terus berkembangnya efek global warming menjadi alasan diusungnya tema tersebut. "Di Indonesia sebenarnya sudah ada banyak ide tentang eco building, tapi belum banyak yang diaplikasikan," tutur Dian Nilasari, penanggung jawab LKTI.
Ia menambahkan, lomba ini juga bisa dijadikan sebagai sebuah ajang menjaring aspirasi bagi mahasiswa. Terutama tentang pembuatan bangunan yang ramah lingkungan. "Sehingga, kita bisa tahu, menurut mereka (peserta, red) eco building yang tepat itu yang seperti apa," imbuh Dian.
LKTI merupakan satu-satunya kegiatan baru dalam rangkaian acara EPW 2014 yang digelar selama dua hari sejak Kamis (6/2) tersebut. Meski baru pertama, antusiasme peserta sangat tinggi. Abstraknya saja terkumpul hampir 480 naskah hingga sempat membuat panitia terkejut. "Apalagi pesertanya juga berasal dari daerah yang jauh. Ada juga yang dari luar pulau," ungkapnya.
Dari 480 naskah, panitia hanya meloloskan 178 tim. 132 tim diantaranya adalah mahasiswa, dan sisanya merupakan pelajar SMA di seluruh Indonesia. Bagi tim yang lolos, mereka dipersilakan untuk membuat proposal LKTI mereka yang sesuai dengan abstrak yang telah dibuat. "Lalu, 20 karya terbaik akan diundang ke ITS untuk mengikuti babak final," jelas Dian.
20 tim tersebut dibagi dalam dua kategori. 10 tim berada di kategori mahasiswa dan sisanya masuk dalam kategori siswa. Pada babak final, mereka juga dituntut untuk membuat maket atau miniatur tentang bangunan ramah lingkungan yang telah mereka buat. Maket tersebut dipamerkan pada acara puncak EPW yang digelar di Grha ITS. Selain itu, mereka juga harus mempresentasikan karyanya di hadapan para juri.
Setelah melewati tahapan tersebut, untuk kategori mahasiswa, tim asal Universitas Gajah Mada (UGM) yang diketuai oleh Audinda Virsa didapuk sebagai juara pertama. Disusul oleh Heri Efendi dari Universitas Negeri Surakarta (UNS) di posisi kedua, dan tim milik I Kadek Yamura dari ITS di posisi ketiga. Sementara untuk kategori siswa, Anak Agung Adi dari SMAN 1 Bangli meraih juara pertama. Diikuti oleh I Wayan Gede dari SMAN 1 Sukoati dan Aditya Putra dari SMAN 1 Gresik yang berada di posisi kedua dan ketiga.
Dengan adanya lomba ini, Dian berharap agar setiap peserta dan generasi muda bisa merealisaikan hunian yang ramah lingkungan serta mampu menghemat energi yang telah ada. "Semoga inovasi ini bisa membuat Indonesia menjadi lebih baik lagi," tutup mahasiswi angakatan 2012 ini. (guh/fin)