Rencananya, JSI yang terdiri dari disiplin ilmu manajemen dan teknik komputer ini akan menjadi bahasan utama oleh beberapa ahli pendidikan di Indonesia. "Sekarang SI masih menjadi wilayah abu-abu dalam dunia pendidikan," ujar Tony Dwi Susanto PhD, Koordinator AISINDO. Menurutnya, Direktorat Pendidikan Tinggi (Dikti) pun masih bingung untuk menentukan pada wilayah pendidikan mana JSI akan dimasukkan.

Bagi Tony, SI di Indonesia harus menjadi disiplin ilmu tersendiri karena hal tersebut telah jelas diterapkan di negara-negara lain. Untuk Itu, AISINDO bersama ITS akan mempromosikan JSI sekaligus memperbaiki kurikulumnya. "Perbaikan kurikulum ini diharapkan mampu memenuhi standar internasional namun tetap mengandung nilai ideologi Indonesia," tambahnya. Kerja sama ini juga akan memudahkan mahasiswa SI ITS untuk mendapatkan berbagai pelatihan keprofesian.

Selain pelatihan keprofesian, mereka juga akan dikenalkan mengenai bagaimana mengatasi pasar bebas ASEAN Economic Community (AEC) tahun 2015 melalui beberapa seminar. Peningkatan kualitas sumber daya manusia inilah yang menjadi salah satu program AISINDO dan ITS. "Predikat JSI ITS sebagai JSI terbaik di Indonesia juga diharapkan bisa mempermudah program ini," ungkap Tonny. Diungkapkannya, selain bagi mahasiswa, kerja sama ini juga memudahkan para dosen SI untuk mendapatkan sertifikasi.

Tak Hanya Untuk SI

Tak hanya bagi mereka yang mengenyam studi di bidang SI, berbagai seminar besutan AISINDO pun bisa dirasakan manfaatnya oleh mahasiswa dari jurusan lain. Semisal pada seminar-seminar yang akan mengangkat isu nasional meski tetap dalam lingkup keilmuan SI. "Semua bisa mengikuti asal mereka punya ketertarikan terhadap implementasi SI di bidang mereka," tuturnya.

Tony berharap kerjasama ini bisa melahirkan lulusan SI yang profesional dan mampu berkompetisi khususnya untuk mengahadapi AEC tahun 2015. "Semoga promosi ini bisa berhasil karena SI bisa diterapkan di berbagai bidang seperti hukum, industri, pertahanan, dan lain-lain," tutupnya. (pus/man)