ITS News

Jumat, 19 Desember 2025
07 Februari 2014, 09:02

ITS Dapatkan Tawaran Beasiswa Erasmus Mundus

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Salah satu program Erasmus Mundus ini adalah program Interweave. Program Interweave merupakan program Erasmus Mundus Action 2 yang dikoordinir oleh Ecole Centrale de Nantes yang menyediakan beasiswa untuk pertukaran mahasiswa dan karyawan antar Eropa dan Asia. ”Total beasiswa yang ditawarkan sebanyak 170 beasiswa selama empat tahun,” ungkap Dr Heri Kuswanto, Deputi IO ITS.

Di Indonesia sendiri, hanya ITS dan Institut Teknologi Bandung (ITB) yang menjadi targetnya. Oleh karena itu, Heri menghimbau agar mahasiswa ITS mendaftarkan diri ke beasiswa ini. ”Peluang mahasiswa ITS sangat besar untuk lolos beasiswa ini karena ITS masuk konsorsium,” tegasnya.

Program yang ditawarkan berupa pertukaran pelajar dan full degree bagi sarjana, master, doktor, postdoctoral maupun karyawan. Peserta akan mendapat biaya kuliah, biaya perjalanan, hingga asuransi. Tidak hanya itu, peserta juga akan mendapatkan uang senilai 1000-2500 euro per bulan untuk biaya hidup. Adapun persyaratannya tergantung universitas tujuan mahasiswa. ”Untuk informasi lebih detail bisa membuka website www.interweave-em2.eu karena di sana lengkap informasinya,” jelas Heri.

Universitas di Eropa yang dapat dijadikan sasaran program oleh mahasiswa Indonesia adalah Ecole Centrale de Nantes France, Tallinn University of Technology Estonia, University of Gottingen Germany, Aristoteleio Panepistimio Thessalonikis Greece, dan olitecnico di Milano Italy. Tidak hanya itu, Riga Technical University Latvia, Warsaw University of Technology Poland, Universidade do PortoPortugal, Mondragon Unibertsitatea Spain, dan Cardiff Metropolitan University United Kingdom juga bisa dijadikan pilihan.

Lebih lanjut, Heri menghimbau kepada mahasiswa agar secepatnya mengirimkan berkas persyaratan karena batas waktu pengumpulannya yakni 27 Februari 2014 waktu setempat. ”Applicant nantinya akan membuat exchange learning agreement bagi student exchange sarjana dan master. Sementara untuk doktor membuat work plan proposal,” pungkasnya. (ady/fin)

Berita Terkait