ITS News

Sabtu, 20 Desember 2025
05 Februari 2014, 13:02

Yosef Manik Bagikan Ilmu Sustainability Science

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Dalam kultam yang berlangsung selama dua jam tersebut, pria yang akrab dipanggil Yosef ini berbagi tiga hal penting. Yakni tentang Sustainability Science yang menjadi bidang yang paling ia tekuni. Awalnya, sosok yang meraih gelar doktor dari University of Maine ini menjelaskan tentang apa itu Sustainability Science.

Ilmu tersebut bertujuan untuk mengembangkan pola pikir jangka panjang bagi manusia. Sehingga dapat menghasilkan kesejahteraan yang adil dan merata bagi kehidupan saat ini, dan masa depan. "Istilah ini mulai mengemuka di dunia internasional termasuk di Indonesia sendiri sejak 1987" jelasnya.

Dalam penelitiannya, ia mengimplementasikan ilmu Sustainability Science dalam studi kasus pemanfaatan kelapa sawit menjadi bahan bakar BiofuelBiofuel merupakan bahan bakar yang berasal dari organisme hidup. Diharapkan, bahan bakar ini dapat menggantikan peranan bahan bakar yang berasal dari fosil. Pasalnya, bahan bakar hayati bisa memberikan berbagai keuntungan bagi manusia dan lingkungan sekitarnya.

Berbicara Biofuel sendiri, tanah Indonesia sangat mendukung untuk menumbuhkan tanaman khusus bahan bakar tersebut. Salah satu biofuel yang banyak di Indonesia sendiri yakni Palm oil diesel yang berasal dari tanaman kelapa sawit. Kelapa sawit sendiri merupakan penghasilan terbesar dari negeri ini.

Pengkajian siklus hidup minyak kelapa sawit itulah yang ia dalami. Pengkajiannya dilakukan sebagai alat untuk menganalisis kebijakan berkelanjutan yang bisa diterapkan. Dalam menganalisis kebijakan sendiri ia memaparkan tentang kebijakan publik yang ada dan harus dipertimbangkan.

Kebijakan tersebut mencakup kebutuhan materi, kesehatan, pendidikan, kesempatan, keamanan yang secara umum disepakati oleh setiap manusia. Ada berbagai macam cara untuk membuat kebijakan itu sendiri. Terutama kebijakan bagi keberlangsungan dan kesejahteraan manusia. "Semua bidang ilmu harusnya memahami tentang analisis kebijakan," tegasnya. (hil/fin)

Berita Terkait