Aditya Dwi Arigi, ketua panitia menjelaskan, digelarnya acara ini bertujuan untuk mengenalkan pelajaran fisika kepada siswa sejak dini. Tak hanya itu, ia juga ingin menunjukkan bahwa fisika merupakan pelajaran yang menyenangkan. "Dengan begitu mereka akan suka dalam mempelajarinya," ungkapnya.
Ada empat sekolah yang menjadi objek kegiatan yakni SD Islam Raden Fatah, SD Semolowaru 261, SD Semolowaru 262 dan yang terakhir SD Al Ahzar Kelapa Gading. Adit mengatakan, sebelumnya telah dilakukan sosialisasi di setiap sekolah. Dalam sosialisasi itu, setiap siswa diajarkan bagaimana cara membuat roket air berikut cara kerjanya. "Dari masing-masing sekolah kita ambil satu kelompok terbaik untuk ikut berlomba di ITS," terang Adit.
Pembuatan roket air ternyata tidak sulit. Cukup dengan menggunakan dua botol plastik bekas, siswa-siswa tersebut sudah mampu menciptakan roket air. Pertama, kedua botol tersebut dibelah menjadi dua. Bagian yang dipakai adalah botol bagian depan. Ujung botol lantas diberi pemberat dengan memasukkan kertas-kertas bekas.
Kedua botol yang dibelah tadi kemudian digabung menjadi satu. Ujung depan dibuat lancip, sementara bagian belakang tetap dibiarkan terbuka. Selain itu, di kanan dan kiri botol bagian belakang juga harus diberi sayap agar roket bisa terbang dengan mudah.
Penerbangan roket air sendiri bisa dibilang cukup mudah. Benda yang dibutuhkan hanya berupa pipa, air, dan juga pompa. Lubang roket bagian belakang diisi air lewat pipa. Setelah penuh, roket dipompa dan hingga tekanan di dalamnya menjadi semakin besar. Setelah dirasa cukup, maka tutup udara dibuka. Dengan demikian, roket akan meluncur dengan sendirinya.
Adit mengatakan, peserta sangat antusias dalam mengikuti serangkaian acara. Pasalnya, di samping bermain, mereka juga bisa belajar ilmu fisika. "Dengan begitu mereka lebih mengenal fisika sejak dini. Selain itu mereka juga tahu bahwa fisika itu menyenangkan," ujar mahasiswa angkatan 2013 tersebut.
Hal yang senada juga dikatakan oleh Rusdi Widodo, salah satu guru dari SD Al Ahzar Kelapa Gading itu. Ia mengatakan, Physic Fun Day merupakan acara yang sangat bagus dan harus terus dikembangkan. "Ini membuat anak-anak lebih terampil dan inovatif. Apalagi dalam membuat roket air," ujar ketika mendampingi siswa yang berlomba.
Dikatakan Rusdi, hal ini bisa meningkatkan kreativitas siswa sejak dini. Menurutnya, pembuatan roket bukanlah hal yang sulit. Selain itu, bahan yang dibutuhkan juga mudah diperoleh. "Buktinya anak-anak bisa membuat roket itu dengan mudah," tuturnya. (guh/ran)