ITS News

Sabtu, 20 Desember 2025
02 Desember 2013, 19:12

Kontingen ITS Berhasil Rebut Tiga Piala KJI

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Sistem penilaian KJI ini merupakan akumulasi nilai dari beberapa aspek. Diantaranya adalah evaluasi proposal dan presentasi yang memiliki porsi pembobotan masing-masing 10 persen. Sedangkan 80 persen sisanya untuk perakitan sekaligus uji pembebanan terhadap jembatan. ”Jadi penilaian tidak hanya dari dua hari terakhir saja,” ujar Dr Heru Purnomo, ketua dewan juri KJI 2013.

ITS berhasil mengantongi tiga juara. Untuk kategori jembatan bentang panjang O-Arch karya tim O-Project mampu meraih posisi juara kedua atau setara dengan penghargaan emas. Pada kategori ini, O-Arch merelakan gelar jembatan terkokoh akibat lendutan jembatan 0,01 milimeter lebih panjang dibanding Politeknik Negeri Bandung.

Selain itu, kategori jembatan kayu, Panderman buatan tim Citra S-54 mampu memenangkan dua kategori. Dengan hasil pengukuran lendutan seperempat bentang sekitar 1,28 milimeter dan setengah bentang sebesar 1,56 milimeter. Nilai tersebut menunjukkan bahwa lendutan Panderman memiliki selisih yang sangat besar dengan batas ukuran lendutan maksimal yang ditentukan.

Dari hasil uji beban jembatan kayu, ITS dinobatkan sebagai jembatan kayu terkokoh. Penghargaan itu setara dengan penghargaan perunggu. Tak hanya itu, Panderman juga berhasil mengantongi posisi sebagai juara kedua KJI IX kategori jembatan kayu atau setara dengan penghargaan emas.

Apresiasi Keberanian Ksatria Baja
Meski belum berhasil menyabet juara, tim ksatria baja layak mendapat apresiasi. Pasalnya, pada kesempatan pertama turun dalam kategori jembatan baja tersebut, mereka berani menggunakan profil hollow. ”Sangat jarang ada yang menggunakan hollow. Tahun ini hanya ada satu, ITS,” ujar Heru.

Namun, lanjutnya, dikarenakan jembatan baja milik ITS tersebut tidak lolos uji beban, maka tidak dapat mengikuti penilaian kategori yang lain. Heru juga mencoba menaksir kesalahan yang mengakibatkan jembatan baja ITS, Songgolangit, menghasilkan nilai lendutan melampaui batas yang diizinkan. ”Saya mengira ada kesalahan ketika pemasangan tiap segmennya, tapi keberanian menggunakan profil hollow itu sangat kami apresiasi,” ungkapnya.

Bagi tim ITS, kompetisi baja pertama mereka ini dinilai sebagai pelajaran penting. ”Kami ucapkan selamat kepada Universitas Brawijaya yang berhasil mempertahankan piala Reka Cipta Titan Indonesia, kami berharap semoga tahun depan ITS bisa juara umum,” kata Erwin Hidayat, ketua KJI ITS 2013. (oly/ran)

Berita Terkait