Tercatat ada 12 perguruan tinggi yang turut serta dalam ajang KJI KBGI 2013. Di antaranya Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Universitas Brawijaya, Universitas Negeri Malang, Politeknik Negeri Malang, Universitas Muhammadiyah Malang, Institut Teknologi Bandung dan Institut Teknologi Nasional Bandung.
Selain itu, masih ada Universitas Indonesia, Politeknik Negeri Bandung, Universitas Jendral Ahmad Yani, Politeknik Negeri Jakarta dan Universitas Syiah Kuala. Untuk ITS, pada kompetisi kali ini harus puas hanya menempatkan perwakilan pada kompetisi KJI saja. Hal tersebut mengingat proposal tim KBGI ITS gagal lolos seleksi.
Prof Agus Subekti MSc PhD, Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti), mengungkapkan kompetisi ini ditujukan untuk memajukan bangsa Indonesia. Sebab, kemajuan suatu bangsa ditentukan oleh tiga hal, yakni kreasi, inovasi, dan entrepreneur. ”KJI KBGI merupakan suatu bentuk pengembangan kreativitas,” ujarnya saat memberikan sambutan.
Prof Dr Ir Mohammad Bisri MS, ketua pelaksana KJI KBGI 2013, menjelaskan kompetisi ini juga menjadi wadah peluncuran ide-ide kreatif pembuatan jembatan dan gedung dari mahasiswa. Sehingga tema yang diangkat pun cukup variatif. Yakni Kokoh, Praktis, Inovatif dan Berwawasan Lingkungan.
Dalam kesempatan tersebut, Bisri juga berpesan agar seluruh peserta megikuti perlombaan secara fair. Sebab, kejujuran yang utama dalam sebuah perlombaan. ”Menang dan kalah itu biasa, yang terpenting bagaimana menerapkan ide usai kompetisi ini secara real,” katanya.
Suporter Pacu Semangat Kontingen
Suporter kampus perjuangan tampak dominan dalam pergelaran KJI KBGI 2013 ini. Dengan yel-yel andalan yang didendangkan, mereka mampu membakar semangat para kontingen ITS. ”Dukungan suporter sangat berpengaruh, kami semakin terpacu untuk memberikan performa terbaik dalam kompetisi ini,” ujar Tubagus Kamaludin, salah satu anggota tim ITS. (oly/ali)